Kongres XXIII PGRI, Jokowi Minta Kasus Bullying Jangan Ditutupi
Sabtu, 02 Maret 2024 - 11:48 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kasus bullying harus diselesaikan dan bukan ditutup-tutupi untuk melindungi nama baik sekolah. Jokowi mengingatkan kasus bullying harus diselesaikan dan diperbaiki.
“Utamakan pencegahan, utamakan hak-hak anak-anak kita, utamanya para korban, jangan sampai kasus bullying ditutup-tutupi tapi diselesaikan. Biasanya kasus bullying ini ditutup-tutupi untuk melindungi nama baik sekolah. Saya kira yang baik adalah menyelesaikan dan memperbaiki,” tegas Jokowi saat menghadiri Kongres XXIII PGRI di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (2/3/2024).
Jokowi pun menegaskan lingkungan sekolah yang aman, lingkungan sekolah yang nyaman sangat penting untuk mencetak siswa-siswa unggul. “Sekali lagi amat sangat penting. Karena saya betul-betul sangat khawatir akhir-akhir ini terjadinya kasus bullying terjadinya kasus perundungan kasus kekerasan kasus pelecehan yang bahkan ada yang memakan korban jiwa,” katanya.
Jokowi juga meminta agar kasus bullying tidak dibiarkan berlarut. “Ini tidak boleh jadi lagi, dibiarkan berlarut dan sekolah harus menjadi safe house harus menjadi rumah yang aman bagi siswa-siswa kita, untuk belajar, untuk bertanya, untuk berkreasi, untuk bermain, untuk bersosialisasi,” katanya.
Tidak hanya itu, Jokowi berharap tidak ada lagi siswa yang takut dan tertekan saat berada di sekolah. Untuk itu, guru menjadi ujung tombak dalam menciptakakn lingkungan sekolah yang aman bagi siswa.
“Jangan sampai ada siswa yang takut, ketakutan di sekolah. Jangan sampai ada siswa yang tertekan di sekolah dan tidak betah di sekolah. Dan saya menaruh harapan besar kepada bapak ibu guru untuk menjadi ujung tombak menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, menciptakan lingkungan sekolah yang aman bagi anak-anak kita,” ucapnya.
“Utamakan pencegahan, utamakan hak-hak anak-anak kita, utamanya para korban, jangan sampai kasus bullying ditutup-tutupi tapi diselesaikan. Biasanya kasus bullying ini ditutup-tutupi untuk melindungi nama baik sekolah. Saya kira yang baik adalah menyelesaikan dan memperbaiki,” tegas Jokowi saat menghadiri Kongres XXIII PGRI di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (2/3/2024).
Jokowi pun menegaskan lingkungan sekolah yang aman, lingkungan sekolah yang nyaman sangat penting untuk mencetak siswa-siswa unggul. “Sekali lagi amat sangat penting. Karena saya betul-betul sangat khawatir akhir-akhir ini terjadinya kasus bullying terjadinya kasus perundungan kasus kekerasan kasus pelecehan yang bahkan ada yang memakan korban jiwa,” katanya.
Jokowi juga meminta agar kasus bullying tidak dibiarkan berlarut. “Ini tidak boleh jadi lagi, dibiarkan berlarut dan sekolah harus menjadi safe house harus menjadi rumah yang aman bagi siswa-siswa kita, untuk belajar, untuk bertanya, untuk berkreasi, untuk bermain, untuk bersosialisasi,” katanya.
Tidak hanya itu, Jokowi berharap tidak ada lagi siswa yang takut dan tertekan saat berada di sekolah. Untuk itu, guru menjadi ujung tombak dalam menciptakakn lingkungan sekolah yang aman bagi siswa.
“Jangan sampai ada siswa yang takut, ketakutan di sekolah. Jangan sampai ada siswa yang tertekan di sekolah dan tidak betah di sekolah. Dan saya menaruh harapan besar kepada bapak ibu guru untuk menjadi ujung tombak menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, menciptakan lingkungan sekolah yang aman bagi anak-anak kita,” ucapnya.
(cip)
tulis komentar anda