Tionghoa dalam Pendidikan Sejarah di Indonesia
Kamis, 22 Februari 2024 - 05:11 WIB
Handoko Widagdo
Pecinta Buku
Peran pelajaran sejarah sangat penting dalam membangun kognisi siswa sebagai anggota masyarakat. Pelajaran sejarah yang inklusif dan menghargai kebinekaan sangat diperlukan di Indonesia.
baca juga: Memupus Bias Tionghoa
Sebagai bangsa yang mengutamakan kebinekaan dalam bernegara, pelajaran sejarah di sekolah bisa memberi sumbangan yang besar bagi terbentuknya manusia-manusia yang menghargai kebinekaan. Meski sudah banyak berubah sejak masa reformasi, persoalan-persoalan sejarah di Indonesia masih banyak. Masih diperlukan kerja keras untuk membangun sejarah yang inklusif dan mengedepankan kebinekaan.
Salah satu persoalan sejarah yang belum teratasi dengan baik adalah tentang peran orang Tionghoa dalam sejarah Indonesia. Masuk tidaknya sebuah peristiwa atau tokoh dalam materi sejarah nasional bukan sekadar persoalan konten, tetapi juga nilai tentang peristiwa dan atau tokoh tersebut.
Seperti diketahui bahwa Sejarah Nasional adalah sebuah kumpulan tentang peristiwa-peristiwa dan tokoh-tokoh yang membanggakan. Itulah sebabnya para sejarawan memilih peristiwa-peristiwa dan tokoh-terbaik untuk masuk dalam paparan sejarah sehingga menjadi sebuah memori kolektif bagi bangsa. Namun pemilihan peristiwa atau tokoh tersebut sangat dipengaruhi oleh penguasa (hal. 152).
Dalam penulisan sejarah nasional di era Orde Baru, dirasakan bahwa peran Tionghoa secara sengaja dihilangkan supaya Tionghoa melebur ke dalam suku-suku di sekitarnya. Hal ini tentu sangat berhubungan dengan politik Orde Baru terhadap orang Tionghoa. Upaya asimilasi yang digemborkan oleh Orde Baru membuat peran Tionghoa dihilangkan, atau setidaknya dikecilkan.
baca juga: Sastra Melayu Tionghoa, Asing di Negeri Sendiri
Pecinta Buku
Peran pelajaran sejarah sangat penting dalam membangun kognisi siswa sebagai anggota masyarakat. Pelajaran sejarah yang inklusif dan menghargai kebinekaan sangat diperlukan di Indonesia.
baca juga: Memupus Bias Tionghoa
Sebagai bangsa yang mengutamakan kebinekaan dalam bernegara, pelajaran sejarah di sekolah bisa memberi sumbangan yang besar bagi terbentuknya manusia-manusia yang menghargai kebinekaan. Meski sudah banyak berubah sejak masa reformasi, persoalan-persoalan sejarah di Indonesia masih banyak. Masih diperlukan kerja keras untuk membangun sejarah yang inklusif dan mengedepankan kebinekaan.
Salah satu persoalan sejarah yang belum teratasi dengan baik adalah tentang peran orang Tionghoa dalam sejarah Indonesia. Masuk tidaknya sebuah peristiwa atau tokoh dalam materi sejarah nasional bukan sekadar persoalan konten, tetapi juga nilai tentang peristiwa dan atau tokoh tersebut.
Seperti diketahui bahwa Sejarah Nasional adalah sebuah kumpulan tentang peristiwa-peristiwa dan tokoh-tokoh yang membanggakan. Itulah sebabnya para sejarawan memilih peristiwa-peristiwa dan tokoh-terbaik untuk masuk dalam paparan sejarah sehingga menjadi sebuah memori kolektif bagi bangsa. Namun pemilihan peristiwa atau tokoh tersebut sangat dipengaruhi oleh penguasa (hal. 152).
Dalam penulisan sejarah nasional di era Orde Baru, dirasakan bahwa peran Tionghoa secara sengaja dihilangkan supaya Tionghoa melebur ke dalam suku-suku di sekitarnya. Hal ini tentu sangat berhubungan dengan politik Orde Baru terhadap orang Tionghoa. Upaya asimilasi yang digemborkan oleh Orde Baru membuat peran Tionghoa dihilangkan, atau setidaknya dikecilkan.
baca juga: Sastra Melayu Tionghoa, Asing di Negeri Sendiri
tulis komentar anda