Selama 2023 Nihil Serangan Teroris, Indonesia Jadi Sorotan Dunia
Selasa, 20 Februari 2024 - 17:11 WIB
JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Dahniel mengungkapkan, tidak ada serangan teroris secara terbuka selama 2023.
"Alhamdulillah sepanjang tahun 2023 tidak ada satu pun serangan teroris secara terbuka yang terjadi di Indonesia, atau zero terorist attack," kata Rycko saat pidato di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BNPT di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (20/2/2024).
Rycko mengatakan, hal itu merupakan prestasi yang luar biasa, bahkan sorotan di mata dunia. Terlebih, 2023 menjadi tahun politik menjelang Pemilu 2024.
"Indonesia yang setiap tahun selalu mencatat terjadi serangan teroris dan sebuah negara yang memiliki sel-sel jaringan teroris yang aktif namun mampu mencatat sejarah, tidak ada satu pun serangan teroris secara terbuka sepanjang tahun 2023," ucapnya.
"Ini merupakan hasil kerja keras dari Densus 88 polri didukung oleh TNI dan seluruh masyarakat Indonesia yang mendukung dilakukannya penegakan hukum yang efektif, yang masif, dan proaktif," sambungnya.
Kendati demikian, Rycko menegaskan, semua pihak harus tetap waspada. Karena meskipun tidak ada serangan terbuka, bisa jadi jaringan terorisme terus bergerak secara masif.
"Namun demikian kita harus tetap waspada, apa yang terjadi saat ini dan berbagai serangan terbuka hanyalah fenomena yang muncul di atas permukaan dalam sebuah teori gunung es. Sementara itu di bawah permukaan terjadi tren peningkatan konsolidasi dan proses radikalisasi," katanya.
"Alhamdulillah sepanjang tahun 2023 tidak ada satu pun serangan teroris secara terbuka yang terjadi di Indonesia, atau zero terorist attack," kata Rycko saat pidato di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BNPT di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (20/2/2024).
Rycko mengatakan, hal itu merupakan prestasi yang luar biasa, bahkan sorotan di mata dunia. Terlebih, 2023 menjadi tahun politik menjelang Pemilu 2024.
Baca Juga
"Indonesia yang setiap tahun selalu mencatat terjadi serangan teroris dan sebuah negara yang memiliki sel-sel jaringan teroris yang aktif namun mampu mencatat sejarah, tidak ada satu pun serangan teroris secara terbuka sepanjang tahun 2023," ucapnya.
"Ini merupakan hasil kerja keras dari Densus 88 polri didukung oleh TNI dan seluruh masyarakat Indonesia yang mendukung dilakukannya penegakan hukum yang efektif, yang masif, dan proaktif," sambungnya.
Kendati demikian, Rycko menegaskan, semua pihak harus tetap waspada. Karena meskipun tidak ada serangan terbuka, bisa jadi jaringan terorisme terus bergerak secara masif.
"Namun demikian kita harus tetap waspada, apa yang terjadi saat ini dan berbagai serangan terbuka hanyalah fenomena yang muncul di atas permukaan dalam sebuah teori gunung es. Sementara itu di bawah permukaan terjadi tren peningkatan konsolidasi dan proses radikalisasi," katanya.
(maf)
tulis komentar anda