BSSN Unggah Foto Roebiono Kertopati: Mengenal Bapak Persandian Indonesia
Minggu, 18 Februari 2024 - 12:54 WIB
JAKARTA - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengunggah foto Mayjen TNI dr Roebiono Kertopati. Dalam unggahannya itu, BSSN menyebutkan bahwa Roebiono Kertopati merupakan Bapak Persandian Indonesia.
"Roebiono Kertopati turut berjasa dalam memajukan pendidikan sandi. Kelak pendidikan sandi terus berkembang hingga saat ini menjadi Politeknik Siber dan Sandi Negara," tulis Instagram bssn_ri seperti dikutip, Minggu (18/2/2024).
"BSSN menginisiasi pengajuan Roebiono Kertopati sebagai Pahlawan Nasional dari kabupaten Purworejo. Mohon dukungan dari #Siberman semuanya agar hal tersebut dapat terwujud," tutupnya.
Untuk diketahui, Roebiono Kertopati adalah seorang dokter di Kementerian Pertahanan. Pada 4 April 1946 diperintahkan oleh Menteri Pertahanan saat itu untuk membentuk badan pemberitaaan rahasia bernama Dinas Code.
Lalu, pada 1950 berubah namanya menjadi Jawatan Sandi. Kemudian, berubah lagi namanya menjadi Lembaga Sandi Negara pada tahun 1972.
Roebiono Kertopati memimpin berikut mengembangkan lembaga tersebut hingga akhir hayatnya pada 23 Juli 1984. Semangat tanpa pamrih dan integritas yang ditunjukannya dalam pengabdian kepada bangsa dan negara, menggerakan kami sebagai generasi penerus untuk mengusulkannya menjadi Pahlawan Nasional.
Ia juga dipercaya menjadi dokter kepresidenan di era Presiden Soekarno, juga turut andil dalam mengotopsi jenazah para Pahlawan Revolusi. Pada 4 April 1946, ia ditunjuk untuk mendirikan sekaligus memimpin sebuah badan yang mengelola persandian nasional bernama Dinas Code oleh menteri pertahanan saat itu, Amir Syarifuddin.
Lalu, pada 1950 berubah namanya menjadi Jawatan Sandi. Sampai kemudian, berubah lagi namanya menjadi Lembaga Sandi Negara pada 1972.
Berbagai kegiatan militer dan politik negara yang selalu membutuhkan kerahasiaan komunikasi pemberitaan, sistem-sistem sandi buatannya terbukti efektif serta dapat diandalkan dalam pengamanan komunikasi.
Baik di medan peperangan, perundingan-perundingan antara Pemerintah RI dengan Belanda, Pemerintah RI dengan PBB, di perbatasan, dan Gerilya. Sosok Roebiono Kertopati yang berani tidak dikenal, membuatnya dipandang ketat dalam menjaga kerahasiaan negara oleh insan persandian. Baginya, kekhilafan satu orang saja cukup sudah menyebabkan keruntuhan negara.
Atas dasar perjuangannya tersebut selama tiga zaman (pascakemerdekaan, Orde Lama, dan Orde Baru), serta dari sudut pandang ideologi dan sosial-politik dalam membangun, mengembangkan dan pemimpin persandian hingga akhir hayatnya selama 38 tahun, memperkuat usulan Roebiono Kertopati menjadi Pahlawan Nasional.
"Roebiono Kertopati turut berjasa dalam memajukan pendidikan sandi. Kelak pendidikan sandi terus berkembang hingga saat ini menjadi Politeknik Siber dan Sandi Negara," tulis Instagram bssn_ri seperti dikutip, Minggu (18/2/2024).
"BSSN menginisiasi pengajuan Roebiono Kertopati sebagai Pahlawan Nasional dari kabupaten Purworejo. Mohon dukungan dari #Siberman semuanya agar hal tersebut dapat terwujud," tutupnya.
Untuk diketahui, Roebiono Kertopati adalah seorang dokter di Kementerian Pertahanan. Pada 4 April 1946 diperintahkan oleh Menteri Pertahanan saat itu untuk membentuk badan pemberitaaan rahasia bernama Dinas Code.
Lalu, pada 1950 berubah namanya menjadi Jawatan Sandi. Kemudian, berubah lagi namanya menjadi Lembaga Sandi Negara pada tahun 1972.
Roebiono Kertopati memimpin berikut mengembangkan lembaga tersebut hingga akhir hayatnya pada 23 Juli 1984. Semangat tanpa pamrih dan integritas yang ditunjukannya dalam pengabdian kepada bangsa dan negara, menggerakan kami sebagai generasi penerus untuk mengusulkannya menjadi Pahlawan Nasional.
Ia juga dipercaya menjadi dokter kepresidenan di era Presiden Soekarno, juga turut andil dalam mengotopsi jenazah para Pahlawan Revolusi. Pada 4 April 1946, ia ditunjuk untuk mendirikan sekaligus memimpin sebuah badan yang mengelola persandian nasional bernama Dinas Code oleh menteri pertahanan saat itu, Amir Syarifuddin.
Lalu, pada 1950 berubah namanya menjadi Jawatan Sandi. Sampai kemudian, berubah lagi namanya menjadi Lembaga Sandi Negara pada 1972.
Berbagai kegiatan militer dan politik negara yang selalu membutuhkan kerahasiaan komunikasi pemberitaan, sistem-sistem sandi buatannya terbukti efektif serta dapat diandalkan dalam pengamanan komunikasi.
Baik di medan peperangan, perundingan-perundingan antara Pemerintah RI dengan Belanda, Pemerintah RI dengan PBB, di perbatasan, dan Gerilya. Sosok Roebiono Kertopati yang berani tidak dikenal, membuatnya dipandang ketat dalam menjaga kerahasiaan negara oleh insan persandian. Baginya, kekhilafan satu orang saja cukup sudah menyebabkan keruntuhan negara.
Atas dasar perjuangannya tersebut selama tiga zaman (pascakemerdekaan, Orde Lama, dan Orde Baru), serta dari sudut pandang ideologi dan sosial-politik dalam membangun, mengembangkan dan pemimpin persandian hingga akhir hayatnya selama 38 tahun, memperkuat usulan Roebiono Kertopati menjadi Pahlawan Nasional.
(maf)
tulis komentar anda