TPN Ganjar-Mahfud Serahkan Bukti-bukti Kecurangan ke Bawaslu
Jum'at, 16 Februari 2024 - 19:27 WIB
JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD telah menyerahkan beberapa bukti-bukti kecurangan pelaksanaan Pemilu 2024 kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Adapun bukti-bukti kecurangan itu berupa video yang dikirimkan oleh saksi-saksi calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar-Mahfud yang ditugaskan di masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS) seluruh Indonesia.
"Kami masih terus mengumpulkan bukti-bukti kecurangan pemilu dan akan meneruskan ke Bawaslu, sebagian sudah diterima oleh mereka. Bentuk-bentuk kecurangannya ini juga bisa dilihat dalam bentuk video karena memang ada yang direkam oleh saksi-saksi kami di TPS,” ujar Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Chico Hakim saat dikonfirmasi, Kamis(15/2/2024).
Chico membeberkan beberapa bukti-bukti kecurangan pelaksanaan pemungutan suara Pilpres 2024. Salah satunya terkait perbedaan hasil angka pada penghitungan manual form C1 dengan apa yang diinput ke website Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Ada juga dalam bentuk video dimana kami curigai di daerah kemungkinan di Papua satu rumah berisikan beberapa orang mencoblos surat suara dan yang dicoblos adalah nomor urut dua kemudian kami bisa melihat beberapa C1 yang dipampangkan di TPS setelah penghitungan jumlah suara tidak sesuai dengan hitung suara. Pak Ganjar dalam totalnya tidak sesuai dengan perhitungannya, dan banyak lagi kecurangannya," ujar Chico.
Karena itu lanjut Chico masyarakat khususnya para pemilih Ganjar-Mahfud diminta bersabar terlebih dahulu, sebab pihaknya sedang berusaha mengumpulkan bukti-bukti kecurangan yang terjadi saat pelaksanaan pemilihan umum tahun 2024. "Kami berharap masyarakat bersabar khususnya pemilih Pak Ganjar untuk tetap bersabar dan tenang karena kami sedang mengumpulkan itu," ujarnya.
Chico mengatakan apa yang terjadi saat ini sangat berbahaya apabila dibiarkan berlarut-larut terutama mengenai klaim kemenangan satu putaran oleh kubu pasangan capres cawapres nomor urut 2. Kendati demikian, pihaknya tetap menghargai KPU sebagai penyelenggara pemilu.
Maka itu, TPN Ganjar-Mahfud masih terus menunggu hasil resmi penghitungan suara nasional dari KPU. "Yang ingin kami sampaikan adalah bahwa sangat berbahaya bila ini dibiarkan berlarut-larut, dicitrakan kemenangannya bahwa kemenangan sudah satu putaran oleh kubu paslon 2,” ujarnya.
“Karena masyarakat tahu siapa yang dipilih tahu siapa yang tetangga pilih di TPS itu dan mereka merasakan bahwa sangat tidak wajar apabila ada salah satu paslon yang menang satu putaran kami menghargai KPU sebagai penyelenggara maka dari itu kami ingin menunggu hasil resmi penghitungan nasional dari KPU," pungkasnya.
"Kami masih terus mengumpulkan bukti-bukti kecurangan pemilu dan akan meneruskan ke Bawaslu, sebagian sudah diterima oleh mereka. Bentuk-bentuk kecurangannya ini juga bisa dilihat dalam bentuk video karena memang ada yang direkam oleh saksi-saksi kami di TPS,” ujar Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Chico Hakim saat dikonfirmasi, Kamis(15/2/2024).
Chico membeberkan beberapa bukti-bukti kecurangan pelaksanaan pemungutan suara Pilpres 2024. Salah satunya terkait perbedaan hasil angka pada penghitungan manual form C1 dengan apa yang diinput ke website Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Ada juga dalam bentuk video dimana kami curigai di daerah kemungkinan di Papua satu rumah berisikan beberapa orang mencoblos surat suara dan yang dicoblos adalah nomor urut dua kemudian kami bisa melihat beberapa C1 yang dipampangkan di TPS setelah penghitungan jumlah suara tidak sesuai dengan hitung suara. Pak Ganjar dalam totalnya tidak sesuai dengan perhitungannya, dan banyak lagi kecurangannya," ujar Chico.
Karena itu lanjut Chico masyarakat khususnya para pemilih Ganjar-Mahfud diminta bersabar terlebih dahulu, sebab pihaknya sedang berusaha mengumpulkan bukti-bukti kecurangan yang terjadi saat pelaksanaan pemilihan umum tahun 2024. "Kami berharap masyarakat bersabar khususnya pemilih Pak Ganjar untuk tetap bersabar dan tenang karena kami sedang mengumpulkan itu," ujarnya.
Chico mengatakan apa yang terjadi saat ini sangat berbahaya apabila dibiarkan berlarut-larut terutama mengenai klaim kemenangan satu putaran oleh kubu pasangan capres cawapres nomor urut 2. Kendati demikian, pihaknya tetap menghargai KPU sebagai penyelenggara pemilu.
Maka itu, TPN Ganjar-Mahfud masih terus menunggu hasil resmi penghitungan suara nasional dari KPU. "Yang ingin kami sampaikan adalah bahwa sangat berbahaya bila ini dibiarkan berlarut-larut, dicitrakan kemenangannya bahwa kemenangan sudah satu putaran oleh kubu paslon 2,” ujarnya.
“Karena masyarakat tahu siapa yang dipilih tahu siapa yang tetangga pilih di TPS itu dan mereka merasakan bahwa sangat tidak wajar apabila ada salah satu paslon yang menang satu putaran kami menghargai KPU sebagai penyelenggara maka dari itu kami ingin menunggu hasil resmi penghitungan nasional dari KPU," pungkasnya.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda