Aktivis Harus Terus Melakukan Kontrol terhadap Pemerintahan, Azwar Furgudyama: Tidak Boleh Diam
Kamis, 15 Februari 2024 - 12:51 WIB
JAKARTA - Aktivis 98 Azwar Furgudyama mengingatkan bahwa aktivis tidak boleh diam dan terus melakukan kontrol jika terjadi penyelewengan dalam pemerintahan mendatang. Diketahui, hasil quick count atau hitung cepat Pilpres 2024 menempatkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di posisi teratas.
"Hasil ini mengajarkan kepada kita sebagai aktivis tidak boleh diam. Kalian harus mengonsolidasi diri, bangun kekuatan. Kontrol terus. Kalau ada kesewenang-wenangan dan penyelewengan, hanya ada satu kata 'lawan', karena kita aktivis beda dengan politisi," kata Azwar Furgudyama.
Azwar juga menyinggung tentang tingkat kepedulian masyarakat terhadap sejarah yang terjadi di era Orde Baru. "Menurut saya, hari ini bukan akhir dari perjalanan bangsa kita. Artinya hari ini kita mengambil satu pelajaran bahwa masyarakat masih butuh banyak sekali 'harus dicerahkan', bukan berarti kita sombong terhadap masyarakat," kata Azwar.
Azwar mengatakan, sebelum Orde Baru tumbang, terdapat peristiwa tragis yang membuat aktivis dan mahasiswa dijebloskan ke penjara atau bahkan kehilangan nyawa.
"Punya tanggung jawab kita terhadap kawan-kawan yang dipukuli, dipenjara, hilang, bahkan hilang nyawanya," tegasnya.
"Hasil ini mengajarkan kepada kita sebagai aktivis tidak boleh diam. Kalian harus mengonsolidasi diri, bangun kekuatan. Kontrol terus. Kalau ada kesewenang-wenangan dan penyelewengan, hanya ada satu kata 'lawan', karena kita aktivis beda dengan politisi," kata Azwar Furgudyama.
Azwar juga menyinggung tentang tingkat kepedulian masyarakat terhadap sejarah yang terjadi di era Orde Baru. "Menurut saya, hari ini bukan akhir dari perjalanan bangsa kita. Artinya hari ini kita mengambil satu pelajaran bahwa masyarakat masih butuh banyak sekali 'harus dicerahkan', bukan berarti kita sombong terhadap masyarakat," kata Azwar.
Azwar mengatakan, sebelum Orde Baru tumbang, terdapat peristiwa tragis yang membuat aktivis dan mahasiswa dijebloskan ke penjara atau bahkan kehilangan nyawa.
"Punya tanggung jawab kita terhadap kawan-kawan yang dipukuli, dipenjara, hilang, bahkan hilang nyawanya," tegasnya.
(zik)
tulis komentar anda