PDIP Sebut Dukungan Ahok ke Ganjar Beri Efek Kejut ke Presiden Jokowi
Senin, 05 Februari 2024 - 18:52 WIB
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai dukungan Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok kepada pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD memberikan efek kejut bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini diungkapkan Hasto menepis anggapan yang menyebut Ahok menjadi kuda putih bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk sengaja mencegah paslon 3 bergabung dengan 1. Hasto justru berpandangan dukungan Ahok memberi efek kejut bagi Presiden Jokowi.
"Nggak ada kuda putih. Tapi itu mengejutkan, kemungkinan besar mengejutkan Pak Jokowi," kata Hasto dalam jumpa persnya di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/2/2024).
Efek kejut ini diyakini lantaran Ahok merupakan salah satu orang yang yang terlibat dengan keberhasilan Presiden Jokowi. Diketahui, Jokowi dan Ahok pernah bersama-sama memimpin Provinsi DKI Jakarta.
Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) itu melihat, dukungan yang diberikan Ahok kepada Ganjar-Mahfud sepenuhnya merupakan gerakan moral dan etika. "Itu kalkulasinya bukan untung rugi. (Justru) Pak Ahok rugi karena Pertamina keuntungannya besar. (Tapi) ini panggilan bangsa," ujarnya.
Hasto berharap, dukungan yang diberikan Ahok kepada Ganjar-Mahfud bisa diikuti oleh seluruh rakyat Indonesia. Tak terkecuali, Presiden Jokowi yang merupakan orang dekat Ahok. "Moga-moga Pak Jokowi ikut (dukung Ganjar-Mahfud)," ucapnya.
Untuk diketahui, Ahok mengundurkan diri sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Persero. Langkah ini diambil untuk fokus mengampanyekan pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024.
Kabar pengundurannya ini disampaikan mantan Gubernur DKI Jakarta itu lewat unggahan di akun instagram pribadinya @basukibtp pada sore hari ini.
"Unggahan ini merupakan bukti tanda terima Surat Pengunduran Diri saya sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero) yang saya serahkan hari ini, 2 Februari 2024," kata Ahok dalam keterangannya.
Dengan mundurnya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina, Ahok menyatakan mendukung serta akan mengampanyekan pasangan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024. "Hal ini agar tidak ada lagi kebingungan terkait arah politik saya. Merdeka! Merdeka! Merdeka!," ujarnya.
Hal ini diungkapkan Hasto menepis anggapan yang menyebut Ahok menjadi kuda putih bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk sengaja mencegah paslon 3 bergabung dengan 1. Hasto justru berpandangan dukungan Ahok memberi efek kejut bagi Presiden Jokowi.
"Nggak ada kuda putih. Tapi itu mengejutkan, kemungkinan besar mengejutkan Pak Jokowi," kata Hasto dalam jumpa persnya di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/2/2024).
Efek kejut ini diyakini lantaran Ahok merupakan salah satu orang yang yang terlibat dengan keberhasilan Presiden Jokowi. Diketahui, Jokowi dan Ahok pernah bersama-sama memimpin Provinsi DKI Jakarta.
Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) itu melihat, dukungan yang diberikan Ahok kepada Ganjar-Mahfud sepenuhnya merupakan gerakan moral dan etika. "Itu kalkulasinya bukan untung rugi. (Justru) Pak Ahok rugi karena Pertamina keuntungannya besar. (Tapi) ini panggilan bangsa," ujarnya.
Baca Juga
Hasto berharap, dukungan yang diberikan Ahok kepada Ganjar-Mahfud bisa diikuti oleh seluruh rakyat Indonesia. Tak terkecuali, Presiden Jokowi yang merupakan orang dekat Ahok. "Moga-moga Pak Jokowi ikut (dukung Ganjar-Mahfud)," ucapnya.
Untuk diketahui, Ahok mengundurkan diri sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Persero. Langkah ini diambil untuk fokus mengampanyekan pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024.
Kabar pengundurannya ini disampaikan mantan Gubernur DKI Jakarta itu lewat unggahan di akun instagram pribadinya @basukibtp pada sore hari ini.
"Unggahan ini merupakan bukti tanda terima Surat Pengunduran Diri saya sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero) yang saya serahkan hari ini, 2 Februari 2024," kata Ahok dalam keterangannya.
Dengan mundurnya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina, Ahok menyatakan mendukung serta akan mengampanyekan pasangan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024. "Hal ini agar tidak ada lagi kebingungan terkait arah politik saya. Merdeka! Merdeka! Merdeka!," ujarnya.
(cip)
tulis komentar anda