Wali Kota Semarang Sebut 56 Persen Wilayah Banjir Teratasi
Kamis, 01 Februari 2024 - 17:54 WIB
SEMARANG - Persoalan banjir di Kota Semarang terus berkurang. Bahkan data 2023 menunjukkan luasan wilayah yang terkena banjir dan rob tinggal 3,43 persen. Hasil tersebut membuktikan upaya yang dilakukan Pemerintah Kota (pemkot) Semarang untuk mengatasi persoalan banjir cukup efektif.
Berbagai upaya terus dilakukan Pemkot Semarang untuk mengentaskan Ibu Kota Jawa Tengah dari persoalan banjir rob. Bahkan, tahun ini dua persoalan tersebut masih menjadi prioritas.
Tiga kecamatan yang menjadi perhatian penanganan banjir rob, yaitu Genuk, Pedurungan, dan Semarang Utara. Salah satu upaya pemkot untuk mengentaskan tiga wilayah tersebut dari banjir adalah dengan membangun sheet pile di Tambaklorok yang saat ini pembangunannya sedang berprogres.
Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan bahwa saat ini berfokus pada daerah pesisir dan terdapat tiga persen kawasan banjir.
"Fokus kami di pesisir. Masih ada tiga persen kawasan banjir. Kecamatan Genuk, Pedurungan, dan Semarang Utara menjadi daerah yang paling terdampak," ungkap Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Wali kota yang akrab disapa Mbak Ita tersebut membeberkan data 2023, di mana luasan wilayah yang terkena banjir dan rob mengalami penurunan menjadi 3,43 persen dari 3,48 persen pada 2022. Sementara luasan rob menyisakan 406,27 hektare atau 1,09 persen.
Pembangunan sheet pile di Tambaklorok yang dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana diyakini efektif mengentaskan banjir rob di tiga wilayah prioritas. Pembangunan tanggul laut di pesisir utara itu telah mencapai 62 persen.
"Nantinya, pada tahun 2024 ini, tepatnya Juni, bisa mencakup 55,9 persen wilayah," ujar Mbak Ita saat meninjau lokasi pembangunan tiang pancang di Kelurahan Tambakrejo belum lama ini.
Selain itu, proyek pengendalian banjir di wilayah Muktiharjo juga akan dilaksanakan BBWS Pemali - Juana melalui bantuan dari Bank Dunia.
Berbagai upaya terus dilakukan Pemkot Semarang untuk mengentaskan Ibu Kota Jawa Tengah dari persoalan banjir rob. Bahkan, tahun ini dua persoalan tersebut masih menjadi prioritas.
Tiga kecamatan yang menjadi perhatian penanganan banjir rob, yaitu Genuk, Pedurungan, dan Semarang Utara. Salah satu upaya pemkot untuk mengentaskan tiga wilayah tersebut dari banjir adalah dengan membangun sheet pile di Tambaklorok yang saat ini pembangunannya sedang berprogres.
Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan bahwa saat ini berfokus pada daerah pesisir dan terdapat tiga persen kawasan banjir.
"Fokus kami di pesisir. Masih ada tiga persen kawasan banjir. Kecamatan Genuk, Pedurungan, dan Semarang Utara menjadi daerah yang paling terdampak," ungkap Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Wali kota yang akrab disapa Mbak Ita tersebut membeberkan data 2023, di mana luasan wilayah yang terkena banjir dan rob mengalami penurunan menjadi 3,43 persen dari 3,48 persen pada 2022. Sementara luasan rob menyisakan 406,27 hektare atau 1,09 persen.
Pembangunan sheet pile di Tambaklorok yang dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana diyakini efektif mengentaskan banjir rob di tiga wilayah prioritas. Pembangunan tanggul laut di pesisir utara itu telah mencapai 62 persen.
"Nantinya, pada tahun 2024 ini, tepatnya Juni, bisa mencakup 55,9 persen wilayah," ujar Mbak Ita saat meninjau lokasi pembangunan tiang pancang di Kelurahan Tambakrejo belum lama ini.
Selain itu, proyek pengendalian banjir di wilayah Muktiharjo juga akan dilaksanakan BBWS Pemali - Juana melalui bantuan dari Bank Dunia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda