Sindir Makan Bakso Jokowi-Prabowo, Hasto: Karena Mau Makan Jagung Enggak Tumbuh-tumbuh
Selasa, 30 Januari 2024 - 22:43 WIB
Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto melontarkan sindiran atas kegiatan makan bakso antara Presiden Jokowi dengan Menhan Prabowo Subianto di Magelang. Foto/MPI
JAKARTA - Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto melontarkan sindiran atas kegiatan makan bakso antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Menhan Prabowo Subianto di Magelang. Dalam sindirannya, dia menyinggung soal gagalnya panen jagung dari program food estate.
Menurut dia, gagalnya panen jagung itu lah yang kemudian memaksa Presiden Jokowi dan Prabowo memutuskan untuk beralih dengan makan bakso.
"Karena yang mau dimakan mungkin jagung tapi enggak tumbuh-tumbuh, maka dapatnya makan baso," ujar Hasto menjawab pertanyaan awak media di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Selasa (30/1/2024).
Di sisi lain, Sekjen DPP PDIP itu menyebut kendati dibalut dengan agenda kunjungan kerja antara presiden dan menterinya ke Akademi Militer Magelang, namun pertemuan Jokowi-Prabowo tetap memunculkan sentimen negatif di tengah masyarakat.
Sentimen negatif yang dimaksud berkaitan dengan pernyataan Presiden Jokowi yang ramai dan menjadi sorotan.
"Karena dianggap sebagai kelanjutan dari pernyataan dari Bapak Presiden Jokowi, ketika menyatakan akan berpihak, dan sebagai presiden itu boleh kampanye," pungkasnya.
Menurut dia, gagalnya panen jagung itu lah yang kemudian memaksa Presiden Jokowi dan Prabowo memutuskan untuk beralih dengan makan bakso.
"Karena yang mau dimakan mungkin jagung tapi enggak tumbuh-tumbuh, maka dapatnya makan baso," ujar Hasto menjawab pertanyaan awak media di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Selasa (30/1/2024).
Di sisi lain, Sekjen DPP PDIP itu menyebut kendati dibalut dengan agenda kunjungan kerja antara presiden dan menterinya ke Akademi Militer Magelang, namun pertemuan Jokowi-Prabowo tetap memunculkan sentimen negatif di tengah masyarakat.
Sentimen negatif yang dimaksud berkaitan dengan pernyataan Presiden Jokowi yang ramai dan menjadi sorotan.
"Karena dianggap sebagai kelanjutan dari pernyataan dari Bapak Presiden Jokowi, ketika menyatakan akan berpihak, dan sebagai presiden itu boleh kampanye," pungkasnya.
(kri)
tulis komentar anda