JK Anggap Istilah Rumit dalam Debat Pilpres Strategi agar Orang Lain Kelihatan Bodoh
Kamis, 25 Januari 2024 - 00:29 WIB
JAKARTA - Mantan Wakil Presiden (wapres) Jusuf Kalla (JK) menganggap istilah-istilah rumit yang ditanyakan saat debat keempat Pilpres 2024 adalah strategi agar orang lain kelihatan seperti orang bodoh.
Hal itu diungkapkan JK saat wawancara ekslusif di The Prime Show iNews, Rabu (24/1/2024), menanggapi istilah-istilah rumit yang dikeluarkan oleh cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka saat bertanya soal greenflation kepada cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.
"Itu strategi untuk kelihatan orang bodoh. Ini kan pertunjukan, maka ditanyalah pertanyaan sesuai yang dapat dipastikan dia tau, maka bukan menjadi substansi, mirip cerdas cermat," ucap JK.
JK menilai keputusan Mahfud MD tidak menjawab pertanyaan dari Gibran Rakabuming Raka soal greeninflation adalah hal yang tepat. Ia menganggap pertanyaan menyudutkan itu tidak jelas. Karena dari peraturan KPU soal debat yang menyatakan bahwa segala bentuk singkatan atau istilah haruslah dijelaskan sebelum bertanya kepada paslon lain.
"Sudah ada aturan dari pada moderator, tidak boleh bertanya tentang singkatan, kalau ada istilah-istilah yang aneh itu harus agar dijelaskan dulu," kata JK.
JK mengatakan, setelah Gibran menjelaskan apa itu greenflation saat bertanya pada Mahfud. Apa yang dia gamblangkan dalam debat itu juga salah. "Penjelasan Gibran (soal greeninflation) juga salah jua. Tidak jelas juga malah," ucap JK.
Baca juga: Perhitungan Ilmu Falak Prediksi Paslon Ganjar-Mahfud MD Menang Pilpres 2024
"Mas Gibran hanya menjelaskan terjemahannya, kemudian memberi contoh di Paris orang berbaju kuning. Gak ada hubungannya," katanya.
Padahal dalam pertanyaannya Gibran menanyakan apa itu greenflation. Buat JK greenflation hanya akibat saja dari sebuah transisi.
"Coba sekarang, kita mau ganti listrik dari batu bara, tentu diatasi dengan transisi, ataupun di katakanlah subsidi dulu sambil berjalan. Sambil di atasi karena beralihnya dari mobil yang pakai bensin ke listrik itu solusinya dia kasih subsidi bukan soal baju," tutur JK.
"Saya kira benar Prof Mahfud dia tidak menjawab," pungkas JK.
Hal itu diungkapkan JK saat wawancara ekslusif di The Prime Show iNews, Rabu (24/1/2024), menanggapi istilah-istilah rumit yang dikeluarkan oleh cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka saat bertanya soal greenflation kepada cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.
"Itu strategi untuk kelihatan orang bodoh. Ini kan pertunjukan, maka ditanyalah pertanyaan sesuai yang dapat dipastikan dia tau, maka bukan menjadi substansi, mirip cerdas cermat," ucap JK.
JK menilai keputusan Mahfud MD tidak menjawab pertanyaan dari Gibran Rakabuming Raka soal greeninflation adalah hal yang tepat. Ia menganggap pertanyaan menyudutkan itu tidak jelas. Karena dari peraturan KPU soal debat yang menyatakan bahwa segala bentuk singkatan atau istilah haruslah dijelaskan sebelum bertanya kepada paslon lain.
"Sudah ada aturan dari pada moderator, tidak boleh bertanya tentang singkatan, kalau ada istilah-istilah yang aneh itu harus agar dijelaskan dulu," kata JK.
JK mengatakan, setelah Gibran menjelaskan apa itu greenflation saat bertanya pada Mahfud. Apa yang dia gamblangkan dalam debat itu juga salah. "Penjelasan Gibran (soal greeninflation) juga salah jua. Tidak jelas juga malah," ucap JK.
Baca juga: Perhitungan Ilmu Falak Prediksi Paslon Ganjar-Mahfud MD Menang Pilpres 2024
"Mas Gibran hanya menjelaskan terjemahannya, kemudian memberi contoh di Paris orang berbaju kuning. Gak ada hubungannya," katanya.
Padahal dalam pertanyaannya Gibran menanyakan apa itu greenflation. Buat JK greenflation hanya akibat saja dari sebuah transisi.
"Coba sekarang, kita mau ganti listrik dari batu bara, tentu diatasi dengan transisi, ataupun di katakanlah subsidi dulu sambil berjalan. Sambil di atasi karena beralihnya dari mobil yang pakai bensin ke listrik itu solusinya dia kasih subsidi bukan soal baju," tutur JK.
"Saya kira benar Prof Mahfud dia tidak menjawab," pungkas JK.
(abd)
tulis komentar anda