Ganjar: Museum sekaligus Monumen Reog Ponorogo Dibangun di Bekas Penambangan Kapur
Jum'at, 19 Januari 2024 - 21:46 WIB
PONOROGO - Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyambangi proyek pembangunan Museum Reog di Desa Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Jumat (19/1/2024). Dia disambut atraksi kesenian ratusan Reog Ponorogo dan penari kuda lumping.
Dalam kunjungannya, Ganjar mengamati bangunan monumen setinggi 126 meter itu. Nanti monumen Reog akan menjadi monumen tertinggi di Indonesia mengalahkan monumen Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali.
Pembangunan monumen sekaligus museum itu dibangun di bekas penambangan kapur. "Ini lagi menyiapkan museum sama monumen dan ini gedungnya tinggi. Gambarnya Reog tempatnya di bekas penambangan kapur sehingga dimanfaatkan untuk kepentingan yang lebih banyak lagi," kata Ganjar.
Menurut dia, proyek monumen yang dibangun sejak tahun 2022 itu ditargetkan rampung tahun ini. Nantinya Museum Reog akan menjadi kawasan wisata terintegrasi dengan wisata lainnya seperti Sarangan, Jawa Timur dan Karanganyar, Jawa Tengah.
Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu juga menyebutkan kesenian Reog Ponorogo nantinya menjadi tolok ukur kesenian tarian tradisional asli Indonesia.
Pelaku seni Reog juga harus memiliki standar dalam mengembangkan kesenian Reog sehingga Reog akan terus diperhitungkan sebagai budaya yang membanggakan bangsa Indonesia.
Dalam kunjungannya, Ganjar mengamati bangunan monumen setinggi 126 meter itu. Nanti monumen Reog akan menjadi monumen tertinggi di Indonesia mengalahkan monumen Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali.
Baca Juga
Pembangunan monumen sekaligus museum itu dibangun di bekas penambangan kapur. "Ini lagi menyiapkan museum sama monumen dan ini gedungnya tinggi. Gambarnya Reog tempatnya di bekas penambangan kapur sehingga dimanfaatkan untuk kepentingan yang lebih banyak lagi," kata Ganjar.
Menurut dia, proyek monumen yang dibangun sejak tahun 2022 itu ditargetkan rampung tahun ini. Nantinya Museum Reog akan menjadi kawasan wisata terintegrasi dengan wisata lainnya seperti Sarangan, Jawa Timur dan Karanganyar, Jawa Tengah.
Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu juga menyebutkan kesenian Reog Ponorogo nantinya menjadi tolok ukur kesenian tarian tradisional asli Indonesia.
Pelaku seni Reog juga harus memiliki standar dalam mengembangkan kesenian Reog sehingga Reog akan terus diperhitungkan sebagai budaya yang membanggakan bangsa Indonesia.
(jon)
tulis komentar anda