Peringatan 17 Tahun Aksi Kamisan Beri Sentimen Negatif ke Prabowo-Gibran

Kamis, 18 Januari 2024 - 19:30 WIB
Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto dalam program iNews Sore, Kamis (18/1/2024). FOTO/MPI
JAKARTA - Aksi Kamisan hari ini, Kamis (18/1/2024), genap berlangsung selama 17 tahun. Peringatan aksi yang menuntut keadilan hak asasi manusia (HAM) itu dinilai berbuah sentimen negatif ke pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto menilai peringatan 17 tahun Aksi Kamisan penting karena tiga hal. Pertama, ada kekhawatiran publik tentang regresi demokrasi yang bisa berpotensi menutup penyelesaian kasus pelanggaran HAM masa lalu.

Kedua, kata Andi, ada indikasi tekanan yang sudah masuk melalui platform media yang dirasakan oleh aktivis masyarakat sipil. Ketiga, peringatan itu juga bisa melihat sentimen publik terhadap tiga kandidat yang bertarung dalam Pilpres 2024.

"Sumbangan negatif ke paslon nomor 2 tentang aksi macam ini terasa dominan. Sementara ke paslon 01 dan 03 justru hadirkan sentimen positif, karena dianggap 01 dan 03 yang akan mampu hadirkan solusi kongkret tentang penyelesaian HAM masa lalu," kata Andi Widjajanto dalam program iNews Sore, Kamis (18/1/2024).



Dari data media analytic yang dikelolanya, Andi membeberkan, sentimen negatif ke Prabowo bertepatan dengan Aksi Kamisan sudah menyentuh di angka -34,40. Agregat sentimen itu berbanding terbalik kepada pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

"Kalau dilihat data yang saya dapat yang dihasilkan setiap hari kira-kira jam 11.00 siang saya mendapatkan data data ini yang hari ini sentimen negatif Pak Prabowo itu sentimen negatifnya ada di -34,40," kata Andi.

"Itu berbanding jauh dengan misalnya Mas Ganjar yang ada di angka 62,20 positifnya, dan Mas Anies dan Cak Imin misalnya sama-sama berada di sektor positif, Pak Anies itu misalnya berada di 5,62 dan Muhaimin 12,78," katanya.



Andi berkata, sentimen negatif Prabowo telah terjadi pascadebat ketiga Pilpres 2024 beberapa waktu lalu. Apalagi Prabowo sempat mengeluarkan kata umpatan sebagai bentuk respona atas pertanyaan Anies pascadebat. Ia melihat Prabowo tengah berada di titik kritis.

"Pak Prabowo ini berada di titik kritikal karena sentimennya melampaui 30%, dan ini terus menerus berada di ranah negatif terutama sejak debat ketiga," kata Andi.

"Sejak Pak Prabowo secara emosional membalas tentang pertanyaan tanah dari Mas Anies dengan kata 'goblok' saat itu yang membuat sentimennya negatif karena ada hal-hal emosional yang diungkap Pal Prabowo untuk pertanyaan yang datar, yang berisi tentang data. Dan setelah debat ketiga itu sampai hari ini, Pak Prabowo belum pernah masuk ke wilayah sentimen positif," katanya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More