Ziarah ke Makam Gus Dur, Ganjar: Sosok yang Menjunjung Toleransi di Pemilu
Jum'at, 12 Januari 2024 - 20:47 WIB
JOMBANG - Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo ziarah ke makam Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Ganjar mengaku tak memiliki momen bersama Gus Dur meski pun hanya berjabat tangan.
"Nggak, saya nggak punya momen (sama Gus Dur), belum pernah salaman, pengen salaman nggak pernah bisa dapat," kata Ganjar di Makam Gus Dur, Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Jumat (12/1/2024).
Namun, Ganjar mengaku, selalu mengingat saat menjelang 27 Juli, Gus Dur selalu berkunjung ke kediaman Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri. Ganjar mengatakan saat itu, Gus Dur dan Megawati berbincang-bincang.
"Saya ingat setiap jam 10 malam, Gus Dur itu, bukan setiap lah tapi di waktu-waktu tertentu sekitar jam 10, lalu jam 12 beliau datang ke rumah Bu Mega di Kebagusan. Lalu Gus Dur minta mi instan dua, yang saat itu saya di dapur ngumpul sama Pak Taufik Kiemas, lalu Gus Dur dengan Bu Mega bertemu di ruang kaca depan itu di Kebagusan dan beliau berbincang ketawa ketiwi," sambung dia.
Ganjar pun mengaku penasaran dengan obrolan keduanya saat itu. Sejak itu obsesinya untuk bersalaman dengan Gus Dur tak pernah terwujud. "Hari ini ya salaman sama Bu Sinta Nuriyah (istri Gus Dur) sama Mbak Yenny," ucap dia.
Ganjar menuturkan setiap berziarah ke Makam Gus Dur, selalu ada hal menarik. Dia mencontohkan batu nisan Gus Dur yang terdapat banyak bahasa. "Anda perhatikan di batu nisannya, ada Bahasa Arab, Bahasa Inggris, ada Bahasa China Tiongkok dan Bahasa Indonesia," jelasnya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengaku selalu mengingat perjuangan Gus Dur. Terutama, kata dia, dalam menjunjung toleransi di Pemilu.
"Maka tidak jarang di tempat lain beliau sangat dihormati, sehingga kita generasi penerus selalu mengingat soal itu, biar kita selalu punya tingkat toleransi yang tinggi, saling menghargai, saling menghormati yang tidak pernah saya lupa dalam kontestasi politik," tuturnya.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
"Nggak, saya nggak punya momen (sama Gus Dur), belum pernah salaman, pengen salaman nggak pernah bisa dapat," kata Ganjar di Makam Gus Dur, Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Jumat (12/1/2024).
Namun, Ganjar mengaku, selalu mengingat saat menjelang 27 Juli, Gus Dur selalu berkunjung ke kediaman Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri. Ganjar mengatakan saat itu, Gus Dur dan Megawati berbincang-bincang.
"Saya ingat setiap jam 10 malam, Gus Dur itu, bukan setiap lah tapi di waktu-waktu tertentu sekitar jam 10, lalu jam 12 beliau datang ke rumah Bu Mega di Kebagusan. Lalu Gus Dur minta mi instan dua, yang saat itu saya di dapur ngumpul sama Pak Taufik Kiemas, lalu Gus Dur dengan Bu Mega bertemu di ruang kaca depan itu di Kebagusan dan beliau berbincang ketawa ketiwi," sambung dia.
Ganjar pun mengaku penasaran dengan obrolan keduanya saat itu. Sejak itu obsesinya untuk bersalaman dengan Gus Dur tak pernah terwujud. "Hari ini ya salaman sama Bu Sinta Nuriyah (istri Gus Dur) sama Mbak Yenny," ucap dia.
Ganjar menuturkan setiap berziarah ke Makam Gus Dur, selalu ada hal menarik. Dia mencontohkan batu nisan Gus Dur yang terdapat banyak bahasa. "Anda perhatikan di batu nisannya, ada Bahasa Arab, Bahasa Inggris, ada Bahasa China Tiongkok dan Bahasa Indonesia," jelasnya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengaku selalu mengingat perjuangan Gus Dur. Terutama, kata dia, dalam menjunjung toleransi di Pemilu.
"Maka tidak jarang di tempat lain beliau sangat dihormati, sehingga kita generasi penerus selalu mengingat soal itu, biar kita selalu punya tingkat toleransi yang tinggi, saling menghargai, saling menghormati yang tidak pernah saya lupa dalam kontestasi politik," tuturnya.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(cip)
tulis komentar anda