Safari Politik ke Lampung dan Palembang, Siti Atikoh Kenakan Jaket Bomber
Selasa, 09 Januari 2024 - 10:22 WIB
LAMPUNG - Siti Atikoh Supriyanti kembali melanjutkan safari politik ke Lampung Selatan, Selasa (9/1/2024). Istri calon presiden (capres) Ganjar Pranowo itu disambut meriah masyarakat setibanya di Bandar Udara Internasional Radin Inten II.
Atikoh yang mengenakan jaket bomber berwarna hijau army disambut masyarakat adat Kepaksian Pernong Lampung lengkap dengan baju adatnya, jajaran pengurus partai pengusung Ganjar-Mahfud, hingga sukarelawan dan simpatisan. Ia kemudian mendapat kalungan selendang atau kain Tapis khas Lampung serta sebuah bucket bunga.
"Kami senang menyambut ibu," kata salah satu penyambut.
"Terima kasih," balas Atikoh sambil tersenyum.
Kesenian khas Lampung pun dipertontonkan menyambut Atikoh, yakni Pincak Khakot yang merupakan kesenian bela diri khas Lampung. Ia tampak antusias menontonnya. Sesekali ia tersenyum semringah dalam menyaksikan kesenian tersebut.
Atikoh hadir di Lampung dalam rangka melanjutkan safari politik Dari Selasa (9/1) sampai Jumat (12/1), Atikoh akan safari politik dari Lampung hingga ke Palembang, Sumatera Selatan.
Berdasarkan rencana perjalanan, Atikoh hari ini bakal blusukan ke beberapa daerah di Lampung seperti Lampung Selatan, Kabupaten Pringsewu, hingga Kabupaten Pesawaran. Mantan wartawan itu kemudian meneruskan safari politik pada Rabu (10/1) dengan blusikan ke Bandar Lampung menyapa warga sekitar. Lalu pada Kamis (11/1/2024) bakal menuju Kota Palembang, Sumatera Selatan dan melanjutkan kegiatan pada Jumat di wilayah yang sama.
Kain tapis merupakan produk tradisional Lampung dengan pola motif khusus dari benang emas atau perak. Bahan dasar dari kain ini adalah benang kapas yang ditenun secara tradisional.
Motif-motif dekorasi benang emas atau perak dibuat dengan tehnik sulam (cucuk dalam bahasa setempat) tradisional atau tehnik bordir (modern). Kain ini biasanya digunakan kaum perempuan sebagai penutup tubuh bagian bawah, dari pinggang hingga mata kaki.
Motif-motif yang diaplikasikan pada kain tapis umumnya mengangkat tema alam, terutama flora dan fauna. Ada pula kain tertentu yang mengangkat kehidupan rumah tangga seperti pada kain tapis cucuk andak.
Selain itu, terdapat perbedaan motif yang dipengaruhi asal daerahnya, seperti tapis pepadun, tapis peminggir, tapis liwa, dan tapis abung. Motif pada tapis peminggir (pesisir) dominan mengangkat flora sementara motif tapis pepadun (pedalaman) cenderung sederhana dan kaku.
Atikoh yang mengenakan jaket bomber berwarna hijau army disambut masyarakat adat Kepaksian Pernong Lampung lengkap dengan baju adatnya, jajaran pengurus partai pengusung Ganjar-Mahfud, hingga sukarelawan dan simpatisan. Ia kemudian mendapat kalungan selendang atau kain Tapis khas Lampung serta sebuah bucket bunga.
"Kami senang menyambut ibu," kata salah satu penyambut.
"Terima kasih," balas Atikoh sambil tersenyum.
Kesenian khas Lampung pun dipertontonkan menyambut Atikoh, yakni Pincak Khakot yang merupakan kesenian bela diri khas Lampung. Ia tampak antusias menontonnya. Sesekali ia tersenyum semringah dalam menyaksikan kesenian tersebut.
Atikoh hadir di Lampung dalam rangka melanjutkan safari politik Dari Selasa (9/1) sampai Jumat (12/1), Atikoh akan safari politik dari Lampung hingga ke Palembang, Sumatera Selatan.
Berdasarkan rencana perjalanan, Atikoh hari ini bakal blusukan ke beberapa daerah di Lampung seperti Lampung Selatan, Kabupaten Pringsewu, hingga Kabupaten Pesawaran. Mantan wartawan itu kemudian meneruskan safari politik pada Rabu (10/1) dengan blusikan ke Bandar Lampung menyapa warga sekitar. Lalu pada Kamis (11/1/2024) bakal menuju Kota Palembang, Sumatera Selatan dan melanjutkan kegiatan pada Jumat di wilayah yang sama.
Kain tapis merupakan produk tradisional Lampung dengan pola motif khusus dari benang emas atau perak. Bahan dasar dari kain ini adalah benang kapas yang ditenun secara tradisional.
Baca Juga
Motif-motif dekorasi benang emas atau perak dibuat dengan tehnik sulam (cucuk dalam bahasa setempat) tradisional atau tehnik bordir (modern). Kain ini biasanya digunakan kaum perempuan sebagai penutup tubuh bagian bawah, dari pinggang hingga mata kaki.
Motif-motif yang diaplikasikan pada kain tapis umumnya mengangkat tema alam, terutama flora dan fauna. Ada pula kain tertentu yang mengangkat kehidupan rumah tangga seperti pada kain tapis cucuk andak.
Selain itu, terdapat perbedaan motif yang dipengaruhi asal daerahnya, seperti tapis pepadun, tapis peminggir, tapis liwa, dan tapis abung. Motif pada tapis peminggir (pesisir) dominan mengangkat flora sementara motif tapis pepadun (pedalaman) cenderung sederhana dan kaku.
(abd)
tulis komentar anda