Literasi Digital Bangkitkan Ekonomi Emak-emak, Caleg Perindo Dyah: Saatnya Diperbanyak
Rabu, 03 Januari 2024 - 20:29 WIB
JAKARTA - Sebagai penggerak ekonomi nasional, kaum perempuan membutuhkan edukasi dan literasi digital . Upaya ini perlu didorong demi memperkuat basis ekonomi kalangan emak-emak yang akhirnya berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Caleg DPR Dapil Banten III dari Partai Perindo Dyah Anita Prihapsari mengatakan, pendidikan berbasis teknologi informasi menjadi krusial di tengah gempuran digitalisasi.
“Semuanya nanti menuju globalisasi, maka sudah saatnya diperbanyak pendidikan digital bagi kaum perempuan,” kata Dyah dalam Podcast Partai Perindo, Rabu (3/1/2024).
Pendidikan menjadi salah satu masalah yang ditemui Dyah selama blusukan di dapilnya. Dia melihat masih terdapat stigma patriarki di kalangan masyarakat bahwa pendidikan tinggi hanya untuk laki-laki.
Baginya ini merupakan warisan pemikiran yang perlu diperbaharui. Perempuan memerlukan akses pendidikan yang ramah dengan aktivitasnya.
Selain pendidikan, masalah kesehatan dan kewirausahaan turut menjadi sorotan pimpinan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) itu. Dyah melihat penggerak ekonomi RI sebagian besar disumbang oleh kaum perempuan melalui UMKM.
Adanya literasi digital, maka perempuan dapat meningkatkan skala bisnisnya selain untuk mendukung tingkat penghidupan yang layak.
“Yang jelas generasi penerus bangsa akan lebih potensial karena perempuannya punya dana yang bisa membantu ketahanan ekonomi keluarga,” ucapnya.
Caleg DPR Dapil Banten III dari Partai Perindo Dyah Anita Prihapsari mengatakan, pendidikan berbasis teknologi informasi menjadi krusial di tengah gempuran digitalisasi.
“Semuanya nanti menuju globalisasi, maka sudah saatnya diperbanyak pendidikan digital bagi kaum perempuan,” kata Dyah dalam Podcast Partai Perindo, Rabu (3/1/2024).
Pendidikan menjadi salah satu masalah yang ditemui Dyah selama blusukan di dapilnya. Dia melihat masih terdapat stigma patriarki di kalangan masyarakat bahwa pendidikan tinggi hanya untuk laki-laki.
Baginya ini merupakan warisan pemikiran yang perlu diperbaharui. Perempuan memerlukan akses pendidikan yang ramah dengan aktivitasnya.
Selain pendidikan, masalah kesehatan dan kewirausahaan turut menjadi sorotan pimpinan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) itu. Dyah melihat penggerak ekonomi RI sebagian besar disumbang oleh kaum perempuan melalui UMKM.
Adanya literasi digital, maka perempuan dapat meningkatkan skala bisnisnya selain untuk mendukung tingkat penghidupan yang layak.
“Yang jelas generasi penerus bangsa akan lebih potensial karena perempuannya punya dana yang bisa membantu ketahanan ekonomi keluarga,” ucapnya.
(jon)
tulis komentar anda