TGB Kritisi Surat Suara Simulasi Pilpres Cuma 2 Kolom Paslon

Rabu, 03 Januari 2024 - 17:49 WIB
Wakil Ketua TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi mengkritisi contoh surat suara untuk simulasi pilpres dari KPU yang cuma berisi dua kolom paslon. Foto/MPI
JAKARTA - Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional ( TPN ) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Tuan Guru Bajang ( TGB ) Muhammad Zainul Majdi mengkritisi contoh surat suara untuk simulasi pilpres dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang cuma berisi dua kolom pasangan calon (paslon). Dia menilai alasan KPU terkait contoh surat suara di Solo dan Banten itu merupakan hal yang aneh.

"Nah alasannya KPUD-nya menyatakan bahwa contoh surat suara isinya tiga paslon sesuai dengan keadaan sekarang itu belum dicetak, nah ini menurut saya juga agak aneh," kata TGB yang juga menjabat sebagai Ketua Harian DPP Partai Perindo ini saat ditemui di Gedung TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2024).

"Kenapa memaksakan untuk menggunakan alat sosialisasi yang berbeda dengan apa yang akan ditemui oleh pemilih di kotak suara? Kalau memang belum dicetak ya tunggu saja sampai dicetak," sambungnya.



Kendati demikian, TGB merasa temuan surat suara simulasi itu menjadi peringatan dini untuk semua pihak. Ia menyatakan, pihaknya sangat mencermati seluruh penyelenggara negara dan pemilu terkhusus KPU, Bawaslu, hingga sentra penegakan hukum terpadu (gakkumdu).



"Jadi ini early warning untuk kita semua bahwa mohon kami dari Ganjar-Mahfud mencermati dengan sangat sungguh-sungguh seluruh perangkat penyelenggara, baik itu KPU, Bawaslu, termasuk gakkumdu yang didalamnya ada kepolisian, panwaslu, dan kejaksaan, yang kami mengawasi betul-betul," kata TGB.

"Sekaligus meminta untuk kepada seluruh penanggung jawab institusi tersebut untuk menjaga kredibilitas institusinya masing-masing. Jangan mau dikorbankan dengan dalih apa pun, karena kredibilitas institusi itu menyangkut muruah pemerintah, dan itu untuk kepentingan kita melaksanakan agenda demokrasi ke depan. Bukan hanya untuk pilpres Februari yang akan datang, tapi seterusnya," tandasnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rca)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More