Kuliah Kebangsaan di Sukabumi, Mahfud MD: Keislaman dan Keindonesiaan Menuntun Kita terhadap Perbedaan
Kamis, 28 Desember 2023 - 03:16 WIB
SUKABUMI - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengunjungi dan memberikan kuliah kebangsaan di Pondok Pesantren Tahfidz Nurul Hidayah, Sukabumi, Jawa Barat. Dalam paparannya Mahfud menekankan pentingnya sikap toleransi.
"Keislaman dan keindonesiaan menuntun agar orang Indonesia toleran terhadap perbedaan karena perbedaan itu ciptaan Allah," ujar Mahfud, Rabu (27/12/2023).
Cawapres nomor urut 3 ini menyebut setiap masyarakat memiliki tujuan yang sama yakni Indonesia yang merdeka dan maju. Ia pun menekankan pentingnya umat beragama di Indonesia menjaga toleransi.
Mahfud kemudian mengutip lirik lagu berjudul Ya Lal Wathan. Dalam lirik tersebut menurutnya menegaskan mencintai Tanah Air merupakan bagian dari iman.
"Keindonesiaan dan keislaman itu bersatu, Indonesia produk kesepakatan ulama, sehingga Indonesia harus menyatu, keislaman dan keindonesiaan harus ada dalam satu ramuan, cinta Islam dan cinta Tanah Air Indonesia," tutur Mahfud.
Hal itu pula yang membuat Islam yang dianut ahlussunnah wal jamaah dan pondok pesantren yaitu Islam wasathiyah. Artinya, Islam jalan tengah, Islam yang adil dan salah satu kuncinya memperlakukan semua orang sama.
"Meskipun agama dan suku berbeda, tapi harus bersatu, Islam, Kristen, Hindu, Budha, Katolik, Konghucu bersatu, ini Indonesia, bersaudara," papar Mahfud.
Sebelumnya, kedatangan Mahfud disambut nyanyian thola'al badru dan iringan hadroh dari santri-santri. Mahfud mendapatkan pula sorban putih yang dikalungkan langsung Pimpinan Ponpes Nurul Hidayah, KH Ujang Jamaludin.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
"Keislaman dan keindonesiaan menuntun agar orang Indonesia toleran terhadap perbedaan karena perbedaan itu ciptaan Allah," ujar Mahfud, Rabu (27/12/2023).
Cawapres nomor urut 3 ini menyebut setiap masyarakat memiliki tujuan yang sama yakni Indonesia yang merdeka dan maju. Ia pun menekankan pentingnya umat beragama di Indonesia menjaga toleransi.
Mahfud kemudian mengutip lirik lagu berjudul Ya Lal Wathan. Dalam lirik tersebut menurutnya menegaskan mencintai Tanah Air merupakan bagian dari iman.
"Keindonesiaan dan keislaman itu bersatu, Indonesia produk kesepakatan ulama, sehingga Indonesia harus menyatu, keislaman dan keindonesiaan harus ada dalam satu ramuan, cinta Islam dan cinta Tanah Air Indonesia," tutur Mahfud.
Hal itu pula yang membuat Islam yang dianut ahlussunnah wal jamaah dan pondok pesantren yaitu Islam wasathiyah. Artinya, Islam jalan tengah, Islam yang adil dan salah satu kuncinya memperlakukan semua orang sama.
"Meskipun agama dan suku berbeda, tapi harus bersatu, Islam, Kristen, Hindu, Budha, Katolik, Konghucu bersatu, ini Indonesia, bersaudara," papar Mahfud.
Baca Juga
Sebelumnya, kedatangan Mahfud disambut nyanyian thola'al badru dan iringan hadroh dari santri-santri. Mahfud mendapatkan pula sorban putih yang dikalungkan langsung Pimpinan Ponpes Nurul Hidayah, KH Ujang Jamaludin.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
(kri)
tulis komentar anda