Rokhmin Dahuri Menunjukkan Peta Jalan Menuju Kedaulatan Pangan
Senin, 10 Agustus 2020 - 14:48 WIB
Selain Rokhmin, ada delapan tokoh lainnya yang juga menyumbang tulisan di buku yang disunting Jaelani Ali Muhammad (Kepala Editor Bahasa KORAN SINDO). Mereka adalah Prof Dr H Bomer Pasaribu (Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada paruh pertama era pemerintahan Abdurrahman Wahid), Dr Anton Apriyantono (Menteri Pertanian dalam Kabinet Indonesia Bersatu), eksekutif Indonesia yang pernah menjabat sebagai Kepala Bulog Sutarto Alimoeso, Direktur Indofood Franciscus Welirang, Ketua Umum Asosiasi Bunga Indonesia (Asbindo) Glenn Pardede, dan tulisan doktor bidang keahlian ilmu perencanaan pembangunan wilayah dan perdesaan Harry Santoso.
Lalu, ada pula tulisan Prof Dr Hermanto Siregar yang tercatat sebagai anggota dewan di sejumlah organisasi profesional, termasuk Dewan Ekonomi Nasional, Asosiasi Ekonom Indonesia, Asosiasi Ekonom Pertanian Indonesia, dan Forum Kebijakan Pertanian Asia Pasifik. Yang menarik, buku ini juga memuat tulisan dari tokoh milenial yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Pemimpin Redaksi KORAN SINDO dan SINDOnews.com Djaka Susila mengapresiasi hadirnya buku ini. Menurut dia, ketahanan pangan bukan hanya isu nasional, namun menjadi isu global. Bukan saat ini saja namun sejak seiring bertambahnya penghuni bumi.
(Baca: Melalui Buku Ini, Direktur Indofood Kupas Sistem Pangan Berkelanjutan)
“Seiring pula dengan individu di bumi yang nomaden menjadi berkoloni hingga menjadi bangsa-bangsa. Ini dapat dilihat dari bagaimana manusia terus melahirkan teknologi yang berkaitan dengan pangan, dan agar ketahanan pangan bisa terjaga,” kata Djaka.
Indonesia, lanjut Djaka, bukan hanya dianugerahi kekayaan alam luar biasa, bahkan mungkin tersubur di bumi ini. Leluhur bangsa Indonesia pun, kata dia, cukup piawai dalam mengelola pangan, baik dengan teknologi maupun berkolaborasi langsung dengan alam.
“Sumber alam dan manusia yang dimiliki bangsa ini semestinya bisa menjadikan Indonesia bangsa besar, terkhusus dalam hal ketahanan pangan. Buku ini kembali sebagai bukti betapa Indonesia mempunyai kedua hal tersebut. Buku ini memberikan sumbangsih bagi bangsa ini untuk mengelola pangan di Indonesia dengan baik,” tutur Djaka.
Lalu, ada pula tulisan Prof Dr Hermanto Siregar yang tercatat sebagai anggota dewan di sejumlah organisasi profesional, termasuk Dewan Ekonomi Nasional, Asosiasi Ekonom Indonesia, Asosiasi Ekonom Pertanian Indonesia, dan Forum Kebijakan Pertanian Asia Pasifik. Yang menarik, buku ini juga memuat tulisan dari tokoh milenial yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Pemimpin Redaksi KORAN SINDO dan SINDOnews.com Djaka Susila mengapresiasi hadirnya buku ini. Menurut dia, ketahanan pangan bukan hanya isu nasional, namun menjadi isu global. Bukan saat ini saja namun sejak seiring bertambahnya penghuni bumi.
(Baca: Melalui Buku Ini, Direktur Indofood Kupas Sistem Pangan Berkelanjutan)
“Seiring pula dengan individu di bumi yang nomaden menjadi berkoloni hingga menjadi bangsa-bangsa. Ini dapat dilihat dari bagaimana manusia terus melahirkan teknologi yang berkaitan dengan pangan, dan agar ketahanan pangan bisa terjaga,” kata Djaka.
Indonesia, lanjut Djaka, bukan hanya dianugerahi kekayaan alam luar biasa, bahkan mungkin tersubur di bumi ini. Leluhur bangsa Indonesia pun, kata dia, cukup piawai dalam mengelola pangan, baik dengan teknologi maupun berkolaborasi langsung dengan alam.
“Sumber alam dan manusia yang dimiliki bangsa ini semestinya bisa menjadikan Indonesia bangsa besar, terkhusus dalam hal ketahanan pangan. Buku ini kembali sebagai bukti betapa Indonesia mempunyai kedua hal tersebut. Buku ini memberikan sumbangsih bagi bangsa ini untuk mengelola pangan di Indonesia dengan baik,” tutur Djaka.
(muh)
tulis komentar anda