Jokowi Sebut Konflik Palestina hingga Ukraina Akibat Hukum Internasional Tidak Dipatuhi
Minggu, 17 Desember 2023 - 17:24 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) menyebut tragedi kemanusiaan di Palestina dan konflik di Ukraina adalah imbas tidak dipatuhinya hukum internasional. Karena itu, Jokowi mengajak semua negara ASEAN-Jepang untuk melakukan penghormatan aturan hukum internasional.
"Kita harus mencegah konflik terbuka di kawasan dengan mematuhi hukum dan aturan internasional, termasuk UNCLOS 1982 dan norma-norma kawasan," kata Jokowi saat memimpin Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang di Hotel The Okura, Tokyo, Minggu (17/12/2023).
Jokowi juga mendorong agar memperkuat sentralitas ASEAN sebagai jangkar perdamaian dan stabilitas kawasan yang telah teruji dan harus terus dijaga. Karena itu, dukungan Jepang sebagai mitra ASEAN terus dibutuhkan termasuk dalam penyelesaian isu Myanmar melalui pelaksanaan mekanisme troika.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meyakini upaya bersama ASEAN dan Jepang dapat mencapai tujuan bersama menuju keamanan, stabilitas, dan kesejahteraan bersama di kawasan.
"Mari terus memperkuat kolaborasi dan kerja sama untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat kita," tuturnya.
Turut mendampingi Jokowi dalam KTT Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi.
"Kita harus mencegah konflik terbuka di kawasan dengan mematuhi hukum dan aturan internasional, termasuk UNCLOS 1982 dan norma-norma kawasan," kata Jokowi saat memimpin Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang di Hotel The Okura, Tokyo, Minggu (17/12/2023).
Jokowi juga mendorong agar memperkuat sentralitas ASEAN sebagai jangkar perdamaian dan stabilitas kawasan yang telah teruji dan harus terus dijaga. Karena itu, dukungan Jepang sebagai mitra ASEAN terus dibutuhkan termasuk dalam penyelesaian isu Myanmar melalui pelaksanaan mekanisme troika.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meyakini upaya bersama ASEAN dan Jepang dapat mencapai tujuan bersama menuju keamanan, stabilitas, dan kesejahteraan bersama di kawasan.
"Mari terus memperkuat kolaborasi dan kerja sama untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat kita," tuturnya.
Turut mendampingi Jokowi dalam KTT Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi.
Baca Juga
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda