Solidaritas Palestina, Majelis Ormas Islam Tuntut Gencatan Senjata demi Kemanusiaan
Minggu, 17 Desember 2023 - 02:14 WIB
JAKARTA - Konflik dan kekejaman yang terjadi di Jalur Gaza, Palestina oleh Israel, hingga kini belum juga menunjukkan akan berakhir. Alih-alih mereda, justru Israel terus meningkatkan intensitas serangannya ke Gaza.
Ditambah lagi, Amerika Serikat (AS) memveto resolusi gencatan senjata kemanusiaan di Gaza. Resolusi tersebut, sejatinya telah disponsori bersama oleh hampir 100 negara anggota PBB dan mendapat dukungan dari 13 anggota Dewan Kemanan PBB, dengan Inggris yang memilih untuk abstain.
Sementara dari data terbaru, jumlah warga Palestina yang tewas dalam pengeboman dan serangan darat militer Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023, mencapai lebih dari 20.000 orang.
Atas kondisi ini, Majelis Ormas Islam akan menggelar aksi bela Palestina di depan Kedutaan Besar AS di Jakarta, Minggu (17/12/2023).pada Ahad, 17 Desember 2023.
"Aksi akan dihadiri oleh tokoh-tokoh ormas Islam dan pertunjukan seni serta teatrikal dari peserta aksi, dengan sejumlah tuntutan, Juru Bicara Majelis Ormas Islam, KH Mohammad Faisal.
Tuntutan tersebut yakni, pertama mengutuk veto yang dilakukan oleh AS terhadap resolusi gencatan senjata untuk kemanusiaan di Gaza yang disetujui mayoritas anggota PBB. Kedua memprotes keras AS atas dukungan penuh, baik dana maupun militer, terhadap kejahatan perang dan genosida yang dilakukan oleh Israel.
"Ketiga, menuntut PBB melakukan pengucilan terhadap AS yang menggunakan hak vetonya pada resolusi gencatan senjata untuk kemanusiaan di Gaza, serta mengubah aturan terkait hak veto pada anggota Dewan Keamanan PBB," ucap Faisal.
"Keempat, menuntut agar Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, diseret ke Pengadilan Kejahatan Internasional sebagai penjahat perang. Kelima, meminta Pemerintah RI untuk menarik duta besar Indonesia di AS sebagai bentuk protes terhadap dukungan AS terhadap Israel," tambahnya.
Kemudian keenam sambung Faisal, menuntut dibukanya seluruh pintu perbatasan menuju Gaza agar bantuanbantuan kemanusiaan dapat masuk.
"Ketujuh, mendorong negara-negara Arab yang merupakan tetangga Palestina, terutama Mesir, Yordania, dan Arab Saudi untuk lebih aktif berperan secara regional dalam membantu Palestina," tutupnya.
Ditambah lagi, Amerika Serikat (AS) memveto resolusi gencatan senjata kemanusiaan di Gaza. Resolusi tersebut, sejatinya telah disponsori bersama oleh hampir 100 negara anggota PBB dan mendapat dukungan dari 13 anggota Dewan Kemanan PBB, dengan Inggris yang memilih untuk abstain.
Sementara dari data terbaru, jumlah warga Palestina yang tewas dalam pengeboman dan serangan darat militer Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023, mencapai lebih dari 20.000 orang.
Atas kondisi ini, Majelis Ormas Islam akan menggelar aksi bela Palestina di depan Kedutaan Besar AS di Jakarta, Minggu (17/12/2023).pada Ahad, 17 Desember 2023.
"Aksi akan dihadiri oleh tokoh-tokoh ormas Islam dan pertunjukan seni serta teatrikal dari peserta aksi, dengan sejumlah tuntutan, Juru Bicara Majelis Ormas Islam, KH Mohammad Faisal.
Tuntutan tersebut yakni, pertama mengutuk veto yang dilakukan oleh AS terhadap resolusi gencatan senjata untuk kemanusiaan di Gaza yang disetujui mayoritas anggota PBB. Kedua memprotes keras AS atas dukungan penuh, baik dana maupun militer, terhadap kejahatan perang dan genosida yang dilakukan oleh Israel.
"Ketiga, menuntut PBB melakukan pengucilan terhadap AS yang menggunakan hak vetonya pada resolusi gencatan senjata untuk kemanusiaan di Gaza, serta mengubah aturan terkait hak veto pada anggota Dewan Keamanan PBB," ucap Faisal.
"Keempat, menuntut agar Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, diseret ke Pengadilan Kejahatan Internasional sebagai penjahat perang. Kelima, meminta Pemerintah RI untuk menarik duta besar Indonesia di AS sebagai bentuk protes terhadap dukungan AS terhadap Israel," tambahnya.
Kemudian keenam sambung Faisal, menuntut dibukanya seluruh pintu perbatasan menuju Gaza agar bantuanbantuan kemanusiaan dapat masuk.
"Ketujuh, mendorong negara-negara Arab yang merupakan tetangga Palestina, terutama Mesir, Yordania, dan Arab Saudi untuk lebih aktif berperan secara regional dalam membantu Palestina," tutupnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda