Menyiapkan Drone untuk Kekuatan Masa Depan TNI

Senin, 11 Desember 2023 - 05:09 WIB
Ilustrasi: Masyudi/SINDOnews
KEPALA Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali beberapa waktu lalu menyampaikan keinginannya agar ke depan kapal-kapal perang TNI AL dilengkapi unmaned aerial vehicle (UAV) atau drone tempur , karena sifatnya sangat taktis di medan perang. Dengan semakin modern alutsista, kemampuan prajurit TNI AL dalam menjalankan berbagai bisa kian meningkat.

baca juga: Modernisasi Alutsista, TNI AL Akan Lengkapi Kapal Perang dengan Drone Tempur

Urgensi pemanfaatan drone untuk mendukung kapasitas TNI AL dalam menjaga kedaulatan NKRI bukan kali ini saja disampaikan KSAL. Sebelumnya eks komandan kapal selam Nanggala tersebut mengungkapkan program TNI AL membangun skadron khusus untuk operasi drone.



Kesadaran penggunaan drone untuk mendukung strategi militer termutakhir bukan hanya datang dari TNI AL. TNI AD dan TNI AU bahkan sudah sejak awal mendatangkan dan mengembangkan drone. TNI AD misalnya, telah mengakuisisi drone Rajawali 330 buatan PT Bhinneka Dwi Persada (BPD) dan Black Hornet sejak 2021. Selain itu, TNI AD bersama PT Nexin melakukan kerja bareng menggarap drone yang diarahkan sebagai the eye artillery atau mata artileri medan.

TNI AU lebih progresif lagi. Kesatuan yang memiliki motto Swa Bhuana Paksa itu telah dilengkapi dengan CH-4 Rainbow made in China Academy of Aerospace Aerodynamics. Drone yang mampu menempuh jarak 3.500-5.000 kilometer serta endurance terbang hingga 30 sampai 40 jam itu tidak hanya dibekali kemampuan surveillance darat maupun laut hingga sistem rudal untuk mendukung misi serangan.

Demi mendukung operasional armada drone, TNI AU pun telah membentuk satuan drone guna memperkuat pertahanan Indonesia. Tepatnya pada Agustus lalu, TNI AU telah meresmikan Skaduk 103 untuk para penerbang drone. Institusi baru tersebut berada di bawah Wing Pendidikan 100/Terbang Lanud Adi Sutjipto yang berbasis di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

baca juga: Ukraina Serang Instalasi Pipa Minyak Rusia dengan Drone Tempur

Tren yang ditunjukkan tiga matra TNI tersebut tentu mengindikasikan adanya respons situasional akan dinamika strategis di dunia militer. Penggunan drone merupakan keniscayaan dalam perang era modern (modern warfare) dan drone battle proven sebagai game changer meraih kemenangan. Di sisi lain, penggunan drone dianggap lebih efisien dan mengurangi risiko mengorbankan prajurit di medan laga.

Dalam konteks inilah, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto yang belum lama dilantik menyatakan akan memanfaatkan drone untuk mendukung patroli di wilayah konflik Papua. Penggunaan drone di wilayah rawan dilakukan untuk meminimalisir korban jiwa. Ilustrasinya, bila drone sudah memastikan wilayah steril, baru prajurit TNI dikerahkan untuk mengejar kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More