Ganjar-Mahfud Ingin Sejahterakan Guru Ngaji, Marbot, dan Ustaz di Pesantren
Rabu, 06 Desember 2023 - 07:28 WIB
JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD ingin menyejahterakan guru ngaji, marbot, dan ustaz di pesantren. Hal itu diungkapkan oleh calon wakil presiden (cawapres) Mahfud MD dalam acara silaturahmi dengan para ulama dan habib se-DKI Jakarta di iNews Tower, Jakarta, Selasa (5/12/2023).
Hadir dalam silaturahmi ini, puluhan ulama dan habaib se DKI Jakarta dan sejumlah daerah lainnya di antaranya KH. Husni Mubarok, Kiai Lutfhi dari Forum Betawi Rembug (FBR), KH. Imam Pituduh, KH. Fahmi Amrullah Hadziq dari Tebuireng, Gus Rofiuddin, hingga Habib Abdul Khoir Al Haddad.
Mahfud menyatakan, Islam di Indonesia berkembang pesat. Islam lahir di Makkah, tetapi tumbuh subur di nusantara. "Majelis taklim, di desa-desa hingga kota. Punya majelis ilmu di mana-mana. Islam secara sosial, amat bagus di sini. Ada pesantren, dan macam-macam," kata Mahfud.
Masjid di Indonesia, kata Mahfud, juga dikelola dengan baik oleh takmir. Pesantren juga demikian. Oleh sebab itu, Mahfud menyebut, pihaknya punya banyak program untuk pesantren, Dewan Kesejahteraan Masjid, dan ustaz-ustaz guru ngaji.
"Kita akan teruskan kebijakan yang sudah ada. Ada UU Pesantren dan Hari Santri Nasional. Itu melengkapi mozaik Ke-Indonesiaan kita. Dan bentuk pengakuan peran santri dan pesantren. Kita akan berikan perhatian lebih," jelasnya.
Mahfud mengatakan bahwa guru ngaji, marbot, ustaz, seharusnya mendapatkan honorarium yang layak. Menurutnya saat ini, gaji guru ngaji rata-rata Rp200 ribu, enam bulan baru dibayar dan ada juga yang hanya Rp75 ribu.
Hadir dalam silaturahmi ini, puluhan ulama dan habaib se DKI Jakarta dan sejumlah daerah lainnya di antaranya KH. Husni Mubarok, Kiai Lutfhi dari Forum Betawi Rembug (FBR), KH. Imam Pituduh, KH. Fahmi Amrullah Hadziq dari Tebuireng, Gus Rofiuddin, hingga Habib Abdul Khoir Al Haddad.
Mahfud menyatakan, Islam di Indonesia berkembang pesat. Islam lahir di Makkah, tetapi tumbuh subur di nusantara. "Majelis taklim, di desa-desa hingga kota. Punya majelis ilmu di mana-mana. Islam secara sosial, amat bagus di sini. Ada pesantren, dan macam-macam," kata Mahfud.
Baca Juga
Masjid di Indonesia, kata Mahfud, juga dikelola dengan baik oleh takmir. Pesantren juga demikian. Oleh sebab itu, Mahfud menyebut, pihaknya punya banyak program untuk pesantren, Dewan Kesejahteraan Masjid, dan ustaz-ustaz guru ngaji.
"Kita akan teruskan kebijakan yang sudah ada. Ada UU Pesantren dan Hari Santri Nasional. Itu melengkapi mozaik Ke-Indonesiaan kita. Dan bentuk pengakuan peran santri dan pesantren. Kita akan berikan perhatian lebih," jelasnya.
Mahfud mengatakan bahwa guru ngaji, marbot, ustaz, seharusnya mendapatkan honorarium yang layak. Menurutnya saat ini, gaji guru ngaji rata-rata Rp200 ribu, enam bulan baru dibayar dan ada juga yang hanya Rp75 ribu.
tulis komentar anda