Gelar Dialog Terbuka dengan 3 Capres, PWI Ingin Ciptakan Suasana Teduh dan Damai
Kamis, 30 November 2023 - 15:18 WIB
JAKARTA - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menggelar dialog terbuka dengan tiga calon presiden (capres) . Tujuannya adalah untuk menciptakan suasana teduh menjelang Pemilu 2024.
Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun mengatakan ketiga capres dijadwalkan hadir di hari yang berbeda dalam rentang waktu selama 30 November hingga 30 Desember 2023.
"Kami menawarkan tanggal 30 November sampai 30 Desember, kebetulan Capres Nomor 3 ini Pak Ganjar lebih dahulu merespons dan datang hari ini. Rencananya Pak Anies nomor 1 akan datang minggu depan, kemudian setelah itu Pak Prabowo," ujarnya setelah acara Dialog Pers dan Capres Ganjar Pranowo di Kantor PWI Pusat, Jakarta, Kamis (30/11/2023).
Hendry mengatakan jangan sampai transisi kepemimpinan yang merupakan hal lumrah, justru membuat perpecahan bangsa.
"Tujuan kita adalah bagaimana bangsa ini makin maju, bahwa ini adalah kontestasi biasa. Transisi kepemimpinan yang rutin, jadi kita harus membuat suasananya teduh," tuturnya.
Selain itu, Hendry menegaskan bahwa dialog terbuka antarcapres juga penting dilakukan agar masyarakat dan insan pers dapat dengan jelas mengetahui visi-misi para capres.
"Karena kita merasa bahwa wartawan itu kalau mendapat pernyataan sepotong-sepotong, kalau di sini kan utuh, kita memberikan pertanyaan lalu dijawab, tadi ada (soal) birokrasi, KKN, hutang, dan sebagainya," jelas Hendry.
Dialog tersebut, kata Hendry, juga sekaligus sebagai ajang untuk memperlihatkan bahwa pers merupakan lembaga independen dan tidak memihak.
"Kami ingin menunjukkan bahwa pertama, pers ini betul-betul independen," tutupnya.
Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun mengatakan ketiga capres dijadwalkan hadir di hari yang berbeda dalam rentang waktu selama 30 November hingga 30 Desember 2023.
"Kami menawarkan tanggal 30 November sampai 30 Desember, kebetulan Capres Nomor 3 ini Pak Ganjar lebih dahulu merespons dan datang hari ini. Rencananya Pak Anies nomor 1 akan datang minggu depan, kemudian setelah itu Pak Prabowo," ujarnya setelah acara Dialog Pers dan Capres Ganjar Pranowo di Kantor PWI Pusat, Jakarta, Kamis (30/11/2023).
Hendry mengatakan jangan sampai transisi kepemimpinan yang merupakan hal lumrah, justru membuat perpecahan bangsa.
"Tujuan kita adalah bagaimana bangsa ini makin maju, bahwa ini adalah kontestasi biasa. Transisi kepemimpinan yang rutin, jadi kita harus membuat suasananya teduh," tuturnya.
Selain itu, Hendry menegaskan bahwa dialog terbuka antarcapres juga penting dilakukan agar masyarakat dan insan pers dapat dengan jelas mengetahui visi-misi para capres.
"Karena kita merasa bahwa wartawan itu kalau mendapat pernyataan sepotong-sepotong, kalau di sini kan utuh, kita memberikan pertanyaan lalu dijawab, tadi ada (soal) birokrasi, KKN, hutang, dan sebagainya," jelas Hendry.
Dialog tersebut, kata Hendry, juga sekaligus sebagai ajang untuk memperlihatkan bahwa pers merupakan lembaga independen dan tidak memihak.
"Kami ingin menunjukkan bahwa pertama, pers ini betul-betul independen," tutupnya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda