Kerja Sama Dalam Pemberantasan Bentuk Baru Kejahatan Transnasional

Jum'at, 24 November 2023 - 11:35 WIB
Chou Yew-woei Komisaris Biro Investigasi Kriminal Republic of China (Taiwan). Foto/istimewa
Chou Yew-woei

Komisaris Biro Investigasi Kriminal Republic of China (Taiwan)

MENYUSUL merebaknya pandemi Covid-19, banyak orang kehilangan pekerjaan karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sehingga berujung pada keterbatasan serta kesulitan finansial.



Masa sulit tersebut membuat peluang kerja yang menarik apa pun akan sulit ditolak. Namun, hal yang tak bisa dihindari bagi mereka yang bekerja di luar negeri adalah risiko menjadi sasaran perdagangan manusia, yang merupakan kejahatan transnasional baru dan mengancam masyarakat global.

Adapun beberapa jenis praktik ini sering kali muncul dalam kasus-kasus terbaru terkait kejahatan transnasional, sebagai contoh "Suatu malam, saat saya merenung tentang orang yang saya cintai yang sedang bekerja di luar negeri, saya menerima pesan singkat darinya. Dia berbicara tentang betapa menyenangkan dan asiknya bekerja di sana dan berharap saya bisa bergabung dengannya. Dia pun berkata bahwa kita dapat meraih masa depan yang lebih cerah bersama-sama." Apakah contoh seperti ini lazim kita dengar?

Penipuan adalah jenis kejahatan dengan sejarah yang panjang, yang telah hadir seiring dengan perkembangan bahasa dan peradaban manusia. Di era modern ini, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memberikan kejahatan kuno ini dimensi baru, serta menciptakan ancaman yang tak terhitung jumlahnya terhadap keamanan global.

Seperti yang dinyatakan oleh Sekretaris Jenderal Interpol, Jürgen Stock, pentingnya kerja sama polisi internasional yang kuat semakin diperlukan dalam menghadapi berbagai bentuk kejahatan transnasional baru, seperti perdagangan manusia dan penipuan.

Organisasi kriminal saat ini beroperasi dalam model yang sangat terorganisir, bahkan mirip dengan perusahaan yang memiliki pembagian kerja komprehensif, pertukaran informasi efektif, pembelajaran antar-sesama efisien, serta kolusi dan keterlibatan semua pihak.

Maka dari itu, untuk melawan kejahatan transnasional, lembaga penegak hukum di seluruh dunia harus bersatu dan berkolaborasi. Tidak boleh ada negara yang dikesampingkan, termasuk Taiwan, karena hal itu akan memberi kesempatan atau celah kepada para penjahat untuk beroperasi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More