Wapres Ajak Uskup Agung Athena Redam Eskalasi Konflik di Jalur Gaza
Jum'at, 24 November 2023 - 03:11 WIB
Wapres memaparkan dua poin penting kepada Uskup Agung Athena Ieronymos II. Pertama, ia menerangkan tentang semboyan persatuan bangsa Indonesia, yakni Bhinneka Tunggal Ika.
“Indonesia memiliki lebih dari 270 juta penduduk, sekitar 17 ribu pulau, 718 bahasa daerah, dan mengakui 6 agama resmi (yaitu0 Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Kami menganut filosofi Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu,” paparnya.
Filosofi ini, sambung Wapres, adalah cerminan esensi keragaman yang membentuk masyarakat Indonesia yang menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi perdamaian. “Filosofi ini juga menjadi kompas masyarakat Indonesia untuk memelihara toleransi dan perdamaian antarmasyarakat yang multikulural dengan ragam etnis, ras, dan agamanya,” imbuhnya.
Adapun yang kedua, pada kesempatan ini Wapres menyampaikan keprihatinannya atas eskalasi konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina. “Saya ingin menyampaikan belasungkawa atas serangan udara Israel terhadap Gereja Ortodoks Yunani di Gaza, Santo Porfirius pada tanggal 19 Oktober 2023,” terangnya.
Wapres pun menegaskan bahwa posisi Indonesia sangat jelas dan tegas mengecam keras serangan terhadap masyarakat sipil, tempat ibadah dan fasilitas umum di Gaza. Menurutnya, jika tindakan kekerasan di Gaza terus dibiarkan, Indonesia khawatir hal ini akan menimbulkan instabilitas regional dan bahkan global.
Oleh sebab itu, Wapres mengajak para pemimpin agama yang hadir pada pertemuan ini, untuk sama-sama memberikan kontribusinya dalam meredam eskalasi konflik yang terjadi. Sebab, konflik ini bukan terkait masalah agama, namun menyangkut masalah kemanusiaan yang tidak melihat perbedaan agama, suku, bangsa, dan ras.
“Kekerasan harus dihentikan, gencatan senjata harus terus diupayakan, dan penyaluran bantuan kemanusiaan harus menjadi prioritas utama. Konflik ini bukanlah konflik agama, namun dibutuhkan kontribusi bersama termasuk dari pemimpin agama untuk penyelesaiannya,” pungkas Wapres.
Sebagai informasi, His Beatitude Ieronymos II merupakan Uskup Agung Athena dan seluruh Yunani. Ia lahir di Oinofyta, Boeotia, pada 10 Maret 1938 dan diangkat menjadi Uskup sejak 7 Februari 2008.
Lihat Juga: 6 Kendala ICC Tak Mampu Menangkap PM Benjamin Netanyahu, Salah Satunya Arab dan Mesir Juga Tak Berkutik
“Indonesia memiliki lebih dari 270 juta penduduk, sekitar 17 ribu pulau, 718 bahasa daerah, dan mengakui 6 agama resmi (yaitu0 Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Kami menganut filosofi Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu,” paparnya.
Filosofi ini, sambung Wapres, adalah cerminan esensi keragaman yang membentuk masyarakat Indonesia yang menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi perdamaian. “Filosofi ini juga menjadi kompas masyarakat Indonesia untuk memelihara toleransi dan perdamaian antarmasyarakat yang multikulural dengan ragam etnis, ras, dan agamanya,” imbuhnya.
Adapun yang kedua, pada kesempatan ini Wapres menyampaikan keprihatinannya atas eskalasi konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina. “Saya ingin menyampaikan belasungkawa atas serangan udara Israel terhadap Gereja Ortodoks Yunani di Gaza, Santo Porfirius pada tanggal 19 Oktober 2023,” terangnya.
Wapres pun menegaskan bahwa posisi Indonesia sangat jelas dan tegas mengecam keras serangan terhadap masyarakat sipil, tempat ibadah dan fasilitas umum di Gaza. Menurutnya, jika tindakan kekerasan di Gaza terus dibiarkan, Indonesia khawatir hal ini akan menimbulkan instabilitas regional dan bahkan global.
Oleh sebab itu, Wapres mengajak para pemimpin agama yang hadir pada pertemuan ini, untuk sama-sama memberikan kontribusinya dalam meredam eskalasi konflik yang terjadi. Sebab, konflik ini bukan terkait masalah agama, namun menyangkut masalah kemanusiaan yang tidak melihat perbedaan agama, suku, bangsa, dan ras.
“Kekerasan harus dihentikan, gencatan senjata harus terus diupayakan, dan penyaluran bantuan kemanusiaan harus menjadi prioritas utama. Konflik ini bukanlah konflik agama, namun dibutuhkan kontribusi bersama termasuk dari pemimpin agama untuk penyelesaiannya,” pungkas Wapres.
Sebagai informasi, His Beatitude Ieronymos II merupakan Uskup Agung Athena dan seluruh Yunani. Ia lahir di Oinofyta, Boeotia, pada 10 Maret 1938 dan diangkat menjadi Uskup sejak 7 Februari 2008.
Lihat Juga: 6 Kendala ICC Tak Mampu Menangkap PM Benjamin Netanyahu, Salah Satunya Arab dan Mesir Juga Tak Berkutik
(rca)
tulis komentar anda