39,6 Persen Anak Muda Indonesia Menyukai Capres Mantan Gubernur
Selasa, 14 November 2023 - 17:02 WIB
JAKARTA - Katadata Insight Center (KIC) mengeluarkan rilis berkaitan persepsi anak muda di Indonesia terhadap sosok Capres-Cawapres 2024. Hasilnya, 39,6 persen anak muda menyukai sosok Capres yang pernah menjabat Gubernur dari sisi rekam jejaknya.
"Diikuti Menteri sebanyak 23,1 persen dan Bupati/Wali Kota 12,3 persen," ujar Manager Survei KIC Satria Triputra, Selasa (14/11/2023).
Menurut dia, seorang calon presiden dan calon wakil presiden dikatakan merepresentasikan anak muda apabila mampu menyuarakan kepentingan anak muda sebanyak 63,7 persen. Sementara, usia muda 15,3 persen tidak terlalu dianggap sebagai representasi dari anak muda.
"Dalam memilih presiden dan wakil presiden, anak muda cenderung melihat kinerja rekam jejak 35,5 persen dan visi-misi program 29,8 persen. Sementara usia hanya berpengaruh kepada 1,1 persen anak muda. Berdasarkan generasi, milenial lebih banyak yang mempertimbangkan faktor kompetensi dan karakter personal dibandingkan Gen Z," ungkapnya.
Dia menerangkan Inovatif 69,6 persen, Jujur 69,3 persen, dan Kreatif 66,7 persen adalah kualitas yang harus dimiliki Capres dan Cawapres agar mampu merepresentasikan anak muda.
Anak muda juga paling suka calon presiden yang berlatar belakang akademisi 25,6 persen diikuti militer 20,8 persen.
"Capres yang berasal bukan dari kader partai 48,2 persen paling disukai anak muda dibandingkan capres yang menjadi kader partai 23,8 persen dan ketua partai 23,5 persen," kata Satria.
Anak muda juga menilai gelar akademik tidak mempengaruhi (46,9 persen) kapabilitas seorang calon presiden dan calon wakil presiden. Berdasarkan pendidikannya, tidak ada perbedaan penilaian bahwa kapabilitas seorang capres-cawapres tidak dipengaruhi gelar akademik.
"Anak muda paling banyak mendapatkan informasi calon presiden dan calon wakil presiden dari media online 71,6 persen dan media sosial 66,9 persen. Sementara, lingkungan kerja 15,8 persen menjadi sumber informasi capres-cawapres paling sedikit," katanya.
"Diikuti Menteri sebanyak 23,1 persen dan Bupati/Wali Kota 12,3 persen," ujar Manager Survei KIC Satria Triputra, Selasa (14/11/2023).
Menurut dia, seorang calon presiden dan calon wakil presiden dikatakan merepresentasikan anak muda apabila mampu menyuarakan kepentingan anak muda sebanyak 63,7 persen. Sementara, usia muda 15,3 persen tidak terlalu dianggap sebagai representasi dari anak muda.
"Dalam memilih presiden dan wakil presiden, anak muda cenderung melihat kinerja rekam jejak 35,5 persen dan visi-misi program 29,8 persen. Sementara usia hanya berpengaruh kepada 1,1 persen anak muda. Berdasarkan generasi, milenial lebih banyak yang mempertimbangkan faktor kompetensi dan karakter personal dibandingkan Gen Z," ungkapnya.
Dia menerangkan Inovatif 69,6 persen, Jujur 69,3 persen, dan Kreatif 66,7 persen adalah kualitas yang harus dimiliki Capres dan Cawapres agar mampu merepresentasikan anak muda.
Anak muda juga paling suka calon presiden yang berlatar belakang akademisi 25,6 persen diikuti militer 20,8 persen.
"Capres yang berasal bukan dari kader partai 48,2 persen paling disukai anak muda dibandingkan capres yang menjadi kader partai 23,8 persen dan ketua partai 23,5 persen," kata Satria.
Anak muda juga menilai gelar akademik tidak mempengaruhi (46,9 persen) kapabilitas seorang calon presiden dan calon wakil presiden. Berdasarkan pendidikannya, tidak ada perbedaan penilaian bahwa kapabilitas seorang capres-cawapres tidak dipengaruhi gelar akademik.
"Anak muda paling banyak mendapatkan informasi calon presiden dan calon wakil presiden dari media online 71,6 persen dan media sosial 66,9 persen. Sementara, lingkungan kerja 15,8 persen menjadi sumber informasi capres-cawapres paling sedikit," katanya.
(jon)
tulis komentar anda