Mahfud MD Ajak Anak Muda Hindari Apatisme Politik
Jum'at, 10 November 2023 - 11:38 WIB
Apatisme politik dijelaskan sebagai ketidakberpartisipan dan penarikan diri dari proses politik. Menurut berbagai sumber, seperti Laster Milbarth dan M. L. Goel, apatisme adalah ketidakberaktivitasan partisipatif, serta ketidakpartisipan dalam pemilihan.
David F. Roth dan Frank L. Wilson menyebut apatisme politik sebagai "Apoliti" yang merupakan bagian dari partisipasi politik.
Orang apatis dianggap tidak peduli dengan politik atau tidak melibatkan diri dalam kegiatan politik.
Apatisme politik umumnya mencirikan sikap pasif, di mana individu lebih mengandalkan perasaan dalam menghadapi permasalahan.
Michael Rush menyebutkan beberapa ciri apatisme, antara lain ketidakmampuan mengakui tanggung jawab pribadi, perasaan samar-samar, dan menerima otoritas tanpa tantangan.
Selain itu, terdapat juga tiga alasan mengapa sikap apatisme ini sendiri juga muncul.
Pertama, ketakutan akan konsekuensi negatif dari aktivisme politik dianggap sebagai ancaman terhadap kehidupan.Kedua, anggapan bahwa berpartisipasi dalam politik adalah hal sia-sia karena tidak berdampak pada proses politik. Ketiga, ketidaktertarikan untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik, di mana politik bukanlah fokus utama dalam
hidup mereka.
Penyebab apatisme politik biasanya memiliki keterkaitan dengan pengalaman politik masa lalu yang mengecewakan dan sikap para politisi yang merusak kepercayaan masyarakat. Kondisi ini bisa memicu rasa kecewa, kesal, marah, atau bahkan kebosanan jika kampanye politik hanya diwarnai janji manis yang seringkali tidak terealisasi. Sikap ini biasanya menuntun pada perilakunya berupa tindakan golput saat berlangsungnya pemilihan umum.
Lihat Juga: Cerita Mahfud MD Dikawal 2 Anggota Sat-81/Gultor Kopassus Anak Buah Luhut saat Konflik Cicak Vs Buaya
David F. Roth dan Frank L. Wilson menyebut apatisme politik sebagai "Apoliti" yang merupakan bagian dari partisipasi politik.
Orang apatis dianggap tidak peduli dengan politik atau tidak melibatkan diri dalam kegiatan politik.
Apatisme politik umumnya mencirikan sikap pasif, di mana individu lebih mengandalkan perasaan dalam menghadapi permasalahan.
Michael Rush menyebutkan beberapa ciri apatisme, antara lain ketidakmampuan mengakui tanggung jawab pribadi, perasaan samar-samar, dan menerima otoritas tanpa tantangan.
Selain itu, terdapat juga tiga alasan mengapa sikap apatisme ini sendiri juga muncul.
Pertama, ketakutan akan konsekuensi negatif dari aktivisme politik dianggap sebagai ancaman terhadap kehidupan.Kedua, anggapan bahwa berpartisipasi dalam politik adalah hal sia-sia karena tidak berdampak pada proses politik. Ketiga, ketidaktertarikan untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik, di mana politik bukanlah fokus utama dalam
hidup mereka.
Penyebab apatisme politik biasanya memiliki keterkaitan dengan pengalaman politik masa lalu yang mengecewakan dan sikap para politisi yang merusak kepercayaan masyarakat. Kondisi ini bisa memicu rasa kecewa, kesal, marah, atau bahkan kebosanan jika kampanye politik hanya diwarnai janji manis yang seringkali tidak terealisasi. Sikap ini biasanya menuntun pada perilakunya berupa tindakan golput saat berlangsungnya pemilihan umum.
Lihat Juga: Cerita Mahfud MD Dikawal 2 Anggota Sat-81/Gultor Kopassus Anak Buah Luhut saat Konflik Cicak Vs Buaya
(zik)
tulis komentar anda