Dialog Konstruktif dan Diplomatif Diyakini Efektif Selesaikan Konflik
Kamis, 09 November 2023 - 15:16 WIB
Menurut Syauqillah, perdamaian harus terus diupayakan melalui kerangka hukum yang berlaku agar memiliki kekuatan secara formal. Satu nyawa yang hilang itu tidak bisa hanya dihitung secara statistik. Kita harus terus menghindari jatuhnya korban manusia, baik itu hanya satu, ratusan, ataupun ribuan nyawa.
"Melalui diplomasi tersebut, masyarakat dunia dapat semakin memahami bahwa rakyat Palestina membutuhkan uluran tangan semua pihak yang ada di dunia ini. Baik itu dunia Arab, dunia Islam, bahkan dunia barat. Ini yang menurut saya hari ini perlu terus didorong. Seharusnya kita tidak boleh lelah mendorong upaya-upaya diplomasi kemanusiaan seperti ini," katanya.
Pakar ilmu politik dan isu internasional ini juga menggarisbawahi peran signifikan media dalam suatu konflik dan tragedi kemanusiaan. Media harus bisa menjaga netralitasnya dan tidak bias pada isu utamanya, yakni kemanusiaan dan perdamaian itu sendiri. Media harus punya keberpihakan terhadap penderitaan korban konflik, khususnya bagi kaum perempuan dan anak-anak yang ikut menanggung beratnya dampak peperangan.
"Hal semacam itu juga perlu di-cover oleh media, sehingga media itu dapat dipercaya dan didengar oleh publik. Sebaiknya, dalam konteks memberitakan peristiwa di ruang publik, media tidak kemudian menjadi corong dari propaganda atau kepentingan salah satu pihak yang berkonflik. Media perlu memainkan perannya dalam melakukan diplomasi kemanusiaan dan menyuarakannya ke ruang publik, sehingga masyarakat mengerti bahwasannya permasalahan utamanya adalah isu kemanusiaan," kata Syauqillah.
"Melalui diplomasi tersebut, masyarakat dunia dapat semakin memahami bahwa rakyat Palestina membutuhkan uluran tangan semua pihak yang ada di dunia ini. Baik itu dunia Arab, dunia Islam, bahkan dunia barat. Ini yang menurut saya hari ini perlu terus didorong. Seharusnya kita tidak boleh lelah mendorong upaya-upaya diplomasi kemanusiaan seperti ini," katanya.
Pakar ilmu politik dan isu internasional ini juga menggarisbawahi peran signifikan media dalam suatu konflik dan tragedi kemanusiaan. Media harus bisa menjaga netralitasnya dan tidak bias pada isu utamanya, yakni kemanusiaan dan perdamaian itu sendiri. Media harus punya keberpihakan terhadap penderitaan korban konflik, khususnya bagi kaum perempuan dan anak-anak yang ikut menanggung beratnya dampak peperangan.
"Hal semacam itu juga perlu di-cover oleh media, sehingga media itu dapat dipercaya dan didengar oleh publik. Sebaiknya, dalam konteks memberitakan peristiwa di ruang publik, media tidak kemudian menjadi corong dari propaganda atau kepentingan salah satu pihak yang berkonflik. Media perlu memainkan perannya dalam melakukan diplomasi kemanusiaan dan menyuarakannya ke ruang publik, sehingga masyarakat mengerti bahwasannya permasalahan utamanya adalah isu kemanusiaan," kata Syauqillah.
(abd)
tulis komentar anda