Temui Megawati dan Puan, Gibran Diminta Turun ke Bawah
Rabu, 05 Agustus 2020 - 16:13 WIB
JAKARTA - Calon Wali Kota Solo yang diusung PDI Perjuangan (PDIP) Gibran Rakabuming bertemu Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu (5/8/2020).
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu awalnya mengaku ke Jakarta karena ingin melihat keponakannya yang baru lahir, yakni anak Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu. Setelah itu, dirinya mampir ke Teuku Umar dan membawakan oleh-oleh makanan dari Solo untuk Megawati. "Makanan kesukaan Ibu (Megawati)," katanya kepada wartawan.
Ketika ditanya apa yang dibicarakan dengan Megawati dan Puan Maharani, Gibran mengaku hanya ngobrol santai diiringi makan makanan kecil. (Baca juga: Lawan Kotak Kosong, Calon Tunggal Belum Tentu Bisa Berleha-Leha)
Lalu apa pesan khusus Megawati untuknya dan Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo yang menemani Gibran?. "Banyak. Tapi intinya ngobrol ringan karena sudah lama nggak silaturahmi. Kebetulan rumah sakitnya (tempat persalinan anak Kahiyang) kan dekat sini, jadi mampir sebentar," jawab Gibran.
Apakah dalam pertemuan tersebut juga membahas soal Pilkada Solo? Gibran mengaku semua hal terkait Pilkada Solo sudah beres. "Heheheh, itu sudah beres," jawab Gibran. (Baca juga: Ketahuan PDKT ke Parpol, ASN Kena Sanksi)
Sementara itu, FX Hadi Rudyatmo mengatakan dalam pertemuan tersebut memang ada pembicaraan soal Pilkada Kota Solo. Sebagai Ketua DPC PDIP Solo, dia mengaku akan mulai memperkenalkan Gibran kepada struktur partai di kotanya.
"Pesannya Ibu Mega ya tadi disampaikan tetap harus turun ke bawah, apa yang harus dilakukan usai terpilih harus sesuai dengan apa yang disampaikan saat kampanye. Itu saja, sederhana saja," kata Rudy.
Bagaimana dengan Purnomo yang awalnya diajukan PDIP Solo sebagai calon wali kota? Rudy mengatakan wakil wali kotanya itu mendukung dan merestui Gibran – Teguh. Tapi, Purnomo memilih tak masuk tim pemenangan karena sempat dikabarkan terinfeksi Covid-19.
"Karena beliau sudah kondisi Covid kayak begini, mending tak masuk tim pemenangan. Tapi kalau minta saran dan sebagainya, beliau mau masuk jalan terus," kata Rudy.
Apakah Purnomo masih menyimpan rasa sakit hati karena gagal menjadi calon wali kota? Rudy mengatakan dari awal PDIP Solo sudah memberi masukan ke Purnomo bahwa berpolitik itu harus siap dengan kondisi apapun. "Berpolitik itu harus siap. Siap kecewa dan siap dikecewakan. Itu harus dipegang. Kalau tak pegang itu, jangan masuk partai politik," tandasnya.
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu awalnya mengaku ke Jakarta karena ingin melihat keponakannya yang baru lahir, yakni anak Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu. Setelah itu, dirinya mampir ke Teuku Umar dan membawakan oleh-oleh makanan dari Solo untuk Megawati. "Makanan kesukaan Ibu (Megawati)," katanya kepada wartawan.
Ketika ditanya apa yang dibicarakan dengan Megawati dan Puan Maharani, Gibran mengaku hanya ngobrol santai diiringi makan makanan kecil. (Baca juga: Lawan Kotak Kosong, Calon Tunggal Belum Tentu Bisa Berleha-Leha)
Lalu apa pesan khusus Megawati untuknya dan Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo yang menemani Gibran?. "Banyak. Tapi intinya ngobrol ringan karena sudah lama nggak silaturahmi. Kebetulan rumah sakitnya (tempat persalinan anak Kahiyang) kan dekat sini, jadi mampir sebentar," jawab Gibran.
Apakah dalam pertemuan tersebut juga membahas soal Pilkada Solo? Gibran mengaku semua hal terkait Pilkada Solo sudah beres. "Heheheh, itu sudah beres," jawab Gibran. (Baca juga: Ketahuan PDKT ke Parpol, ASN Kena Sanksi)
Sementara itu, FX Hadi Rudyatmo mengatakan dalam pertemuan tersebut memang ada pembicaraan soal Pilkada Kota Solo. Sebagai Ketua DPC PDIP Solo, dia mengaku akan mulai memperkenalkan Gibran kepada struktur partai di kotanya.
"Pesannya Ibu Mega ya tadi disampaikan tetap harus turun ke bawah, apa yang harus dilakukan usai terpilih harus sesuai dengan apa yang disampaikan saat kampanye. Itu saja, sederhana saja," kata Rudy.
Bagaimana dengan Purnomo yang awalnya diajukan PDIP Solo sebagai calon wali kota? Rudy mengatakan wakil wali kotanya itu mendukung dan merestui Gibran – Teguh. Tapi, Purnomo memilih tak masuk tim pemenangan karena sempat dikabarkan terinfeksi Covid-19.
"Karena beliau sudah kondisi Covid kayak begini, mending tak masuk tim pemenangan. Tapi kalau minta saran dan sebagainya, beliau mau masuk jalan terus," kata Rudy.
Apakah Purnomo masih menyimpan rasa sakit hati karena gagal menjadi calon wali kota? Rudy mengatakan dari awal PDIP Solo sudah memberi masukan ke Purnomo bahwa berpolitik itu harus siap dengan kondisi apapun. "Berpolitik itu harus siap. Siap kecewa dan siap dikecewakan. Itu harus dipegang. Kalau tak pegang itu, jangan masuk partai politik," tandasnya.
(nbs)
tulis komentar anda