Membangkitkan Ingatan Komunal Akar Budaya Bahasa Indonesia

Jum'at, 27 Oktober 2023 - 10:55 WIB
"Sehingga, kalau Anda (orang asing) bekerja di sini, Anda harus bisa berbicara bahasa Indonesia, belajar, harus. Dan ini memperkaya mereka juga, kalau mereka datang ke mana saja bisa pakai Bahasa Indonesia," ujar Anies.

Ketua Panitia Ponco Seno mengatakan, sebagai ingatan komunal, tugas penting seluruh anak bangsa dan refleksi kritis di bulan sakral Sumpah Pemuda, untuk menjaga agar warisan budaya Melayu dan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan tak lekang dalam ingatan.

“Tak dipungkiri sebagai ekspresi politik, Bahasa Indonesia terlahir pada Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. Hal itu, menyebabkan orang Indonesia menyaksikan dirinya dalam cermin sebagai “satu tumpah darah-- tanah air, bangsa dan bahasa,” kata Seno.

baca juga: Bangga, Universitas di Prancis Mulai Mengajarkan Bahasa Indonesia

Sementara itu, Kurator Pameran Bambang Asrini menyatakan bahwa seni memang tak semata hanya ruang steril yang dianggap estetis saja. Namun ada jejak ingatan menyejarah yang empirik bahwa elemen etika dan logika-yang baik dan benar secara moral pun nalar.

“Yakni mengungkap originalitas dan kekayaan khas Bahasa Melayu sebagai fundamen Bahasa Indonesia. Hal itu semua, ditafsirkan ulang secara beragam oleh para seniman dengan memahami konteksnya dengan situasi termutakhir kondisi kebangsaan kita,” ujar Bambang.

Di sanalah, lanjut Bambang, seni dan budaya memperkaya relasi Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia bersanding, dalam multi-perspektif dan saling terkait secara intim.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(hdr)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More