Membangkitkan Ingatan Komunal Akar Budaya Bahasa Indonesia
Jum'at, 27 Oktober 2023 - 10:55 WIB
JAKARTA - Mengusung tajuk “Ke Hulu Mencari Akar, ke Hilir Ikuti Aliran Air. Ke Melayu Kita Belajar, Temui Bahasa Indonesia yang Terlahir”, sekelompok seniman dan cendekiawan budaya menghelat pameran seni bersama dan perhelatan budaya, di Galeri Kunstkring Paleis, Jakarta.
baca juga: 8 Negara yang Mempelajari Budaya dan Bahasa Indonesia
Pameran yang dibuka Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar , pada Kamis (26/10/2023), diisi orasi budaya oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan . Disuguhkan pula pameran seni lukis dan sejumlah pembacaan puisi oleh sastrawan Sutardji Colzum Bachri dan Jose Rizal Manua.
Perhelatan budaya ini, selain peringatan keniscayaan Sumpah Pemuda 2024 juga mengingatkan kita betapa cita-cita substansial di Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 di alinea ke-4, yakni negara, dalam hal ini pengelola negara/ pemimpin bangsa berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa serta menjamin keadilan sosial.
Sementara warga negara (masyarakat sipil) memiliki hak membangun secara swadaya makna kecerdasan dan pengetahuan yang luas dengan lelaku merevolusi pemikiran secara nalar dan spiritual, melalui mental/psikologis pun dalam ranah kebudayaan.
Pameran ini juga diharapkan sebuah momentum mengajak khalayak masyarakat dan negara lebih memerhatikan budaya Melayu di masa depan dengan membangun Pusat Budaya Melayu Indonesia.
baca juga: Perkuat Bahasa Indonesia, Kemendikbudristek Beberkan Tiga Program Prioritas
”Sangat penting memberikan pengajaran bahasa Indonesia kepada penutur-penutur asing dan pusat-pusat studi, serta mengajak pelajar-pelajar asing datang dan tinggal di Indonesia serta jadi duta-duta baru,” kata Anies dalam orasinya.
Menurut Anies, dengan mengembalikan peraturan kewajiban bertutur Bahasa Indonesia, kita tidak cuma bisa memperkaya bahasa Indonesia. Tapi di sisi lain, kita bisa pula menjangkau publik yang lebih luas.
baca juga: 8 Negara yang Mempelajari Budaya dan Bahasa Indonesia
Pameran yang dibuka Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar , pada Kamis (26/10/2023), diisi orasi budaya oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan . Disuguhkan pula pameran seni lukis dan sejumlah pembacaan puisi oleh sastrawan Sutardji Colzum Bachri dan Jose Rizal Manua.
Perhelatan budaya ini, selain peringatan keniscayaan Sumpah Pemuda 2024 juga mengingatkan kita betapa cita-cita substansial di Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 di alinea ke-4, yakni negara, dalam hal ini pengelola negara/ pemimpin bangsa berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa serta menjamin keadilan sosial.
Sementara warga negara (masyarakat sipil) memiliki hak membangun secara swadaya makna kecerdasan dan pengetahuan yang luas dengan lelaku merevolusi pemikiran secara nalar dan spiritual, melalui mental/psikologis pun dalam ranah kebudayaan.
Pameran ini juga diharapkan sebuah momentum mengajak khalayak masyarakat dan negara lebih memerhatikan budaya Melayu di masa depan dengan membangun Pusat Budaya Melayu Indonesia.
baca juga: Perkuat Bahasa Indonesia, Kemendikbudristek Beberkan Tiga Program Prioritas
”Sangat penting memberikan pengajaran bahasa Indonesia kepada penutur-penutur asing dan pusat-pusat studi, serta mengajak pelajar-pelajar asing datang dan tinggal di Indonesia serta jadi duta-duta baru,” kata Anies dalam orasinya.
Menurut Anies, dengan mengembalikan peraturan kewajiban bertutur Bahasa Indonesia, kita tidak cuma bisa memperkaya bahasa Indonesia. Tapi di sisi lain, kita bisa pula menjangkau publik yang lebih luas.
tulis komentar anda