Pengamat: Langkah Politik Jokowi terkait Gibran Cawapres seperti Dipaksakan
Minggu, 22 Oktober 2023 - 00:15 WIB
JAKARTA - Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Ali Munhanif mengatakan, jika Presiden Jokowi tetap memaksakan anaknya, Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres, maka pasangan Prabowo-Gibran kemungkinan besar akan kalah di Pilpres 2024.
"Pasangan ini besar kemungkinan akan kalah karena kontrol publik yang semakin kuat," kata Ali, Sabtu (21/10/2023).
Manuver politik untuk mencawapreskan Gibran, kata Munhanif, akan terus dikontrol publik. Dan ini sudah terbukti dengan manuver politik sebelumnya, seperti wacana perpanjangan masa jabatan, penambahan masa jabatan presiden. Wacana-wacana tersebut pada akhirnya gagal.
"Kalaupun pencalonan Gibran menjadi exit strategi (dari rangkaian wacana penambahan masa jabatan, Red), itu bukan hal yang mudah, karena publik akan terus mengawal bagaimana demokrasi jangan sampai diarahkan oleh orang-orang yang semata-mata ambisius kekuasaan. Dan itu buruk," paparnya.
Jika Jokowi maupun partai tetap nekat mendorong pencawapresan Gibran, Ali Munhanif mengatakan, pasangan Prabowo-Gibran akan kalah.
"Kecuali mereka menggunakan alat-alat Kepolisian dalam proses pemilihan, kecurangan, atau cara-cara yang tidak fair dalam proses pemilihan. Jika tidak menggunakan itu maka Prabowo akan kalah," kata dia.
Ali Munhanif juga menyebut pencalonan Gibran sebagai cawapres juga akan menyinggung budaya politik di Indonesia. Menurutnya, PDIP sangat marah dengan pencawapresan Gibran.
"Pencalonan Gibran akan sangat rumit, bahkan blunder. Lalu dibaca sebagai upaya yang tidak terpuji dalam mempertahankan kekuasaannya," ungkap Ali Munhanif.
"Pasangan ini besar kemungkinan akan kalah karena kontrol publik yang semakin kuat," kata Ali, Sabtu (21/10/2023).
Manuver politik untuk mencawapreskan Gibran, kata Munhanif, akan terus dikontrol publik. Dan ini sudah terbukti dengan manuver politik sebelumnya, seperti wacana perpanjangan masa jabatan, penambahan masa jabatan presiden. Wacana-wacana tersebut pada akhirnya gagal.
"Kalaupun pencalonan Gibran menjadi exit strategi (dari rangkaian wacana penambahan masa jabatan, Red), itu bukan hal yang mudah, karena publik akan terus mengawal bagaimana demokrasi jangan sampai diarahkan oleh orang-orang yang semata-mata ambisius kekuasaan. Dan itu buruk," paparnya.
Jika Jokowi maupun partai tetap nekat mendorong pencawapresan Gibran, Ali Munhanif mengatakan, pasangan Prabowo-Gibran akan kalah.
"Kecuali mereka menggunakan alat-alat Kepolisian dalam proses pemilihan, kecurangan, atau cara-cara yang tidak fair dalam proses pemilihan. Jika tidak menggunakan itu maka Prabowo akan kalah," kata dia.
Ali Munhanif juga menyebut pencalonan Gibran sebagai cawapres juga akan menyinggung budaya politik di Indonesia. Menurutnya, PDIP sangat marah dengan pencawapresan Gibran.
"Pencalonan Gibran akan sangat rumit, bahkan blunder. Lalu dibaca sebagai upaya yang tidak terpuji dalam mempertahankan kekuasaannya," ungkap Ali Munhanif.
tulis komentar anda