Profil Sutan Sjahrir yang Disamakan dengan Gibran Rakabuming Raka
Sabtu, 21 Oktober 2023 - 19:11 WIB
JAKARTA - Profil Sutan Sjahrir yang disamakan dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto diulas dalam artikel ini. Diketahui, Partai Golkar telah resmi mengusung putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto.
Airlangga mengatakan partainya menyukai sosok muda seperti Gibran. Airlangga lalu menyinggung kisah Sutan Sjahrir yang menjabat sebagai Perdana Menteri pertama Indonesia saat usianya di bawah 40 tahun.
"Jadi kalau Sutan Sjahrir bisa maka saya yakin under 40, anak muda kita juga siap mendampingi Pak Prabowo Subianto. Sutan Sjahrir dianggap sukses bersama Soekarno-Hatta yang waktu itu muda juga, waktu itu under 40 juga," kata Airlangga dalam Rapimnas di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Sabtu (21/10/2023).
"Kenapa Golkar suka under 40, karena forty itu dimulai angka 4 dan Partai Golkar nomor empat. Bagi Partai Golkar hanya ada dua definisi anggota dan aktivis partai, satu under 40 dan yang kedua 40++," sambungnya.
Dikutip dari laman resmi Perpusnas, Sutan Sjahrir lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 5 Maret 1909. Dia menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia pada 14 November 1945 - 20 Juni 1947.
Saat remaja, dia bersekolah di European Elementary School (sekolah dasar Eropa) di Medan, Sumatera Utara pada 1923. Selanjutnya dia sekolah di MULO (sekolah menengah pertama) pada 1926 dan AMS (sekolah menengah atas) pada 1929.
Lalu, dia kuliah di Fakultas Hukum Gemeentelijke, Universitas Amsterdam, Belanda. Dia pernah menjabat sebagai Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) setelah Proklamasi Kemerdekaan.
Sjahrir menjabat sebagai Perdana Menteri dan merangkap sebagai Menteri Luar Negeri pada masa Kabinet Sjahrir I, II, dan III pada 14 November 1945 - 27 Juni 1947. Setelahnya, Sjahrir diangkat sebagai penasihat Presiden sekaligus Duta Besar Keliling.
Sjahrir meninggal dunia di Zurich, Swiss, pada 9 April 1966 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
Airlangga mengatakan partainya menyukai sosok muda seperti Gibran. Airlangga lalu menyinggung kisah Sutan Sjahrir yang menjabat sebagai Perdana Menteri pertama Indonesia saat usianya di bawah 40 tahun.
"Jadi kalau Sutan Sjahrir bisa maka saya yakin under 40, anak muda kita juga siap mendampingi Pak Prabowo Subianto. Sutan Sjahrir dianggap sukses bersama Soekarno-Hatta yang waktu itu muda juga, waktu itu under 40 juga," kata Airlangga dalam Rapimnas di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Sabtu (21/10/2023).
"Kenapa Golkar suka under 40, karena forty itu dimulai angka 4 dan Partai Golkar nomor empat. Bagi Partai Golkar hanya ada dua definisi anggota dan aktivis partai, satu under 40 dan yang kedua 40++," sambungnya.
Profil Sutan Sjahrir
Dikutip dari laman resmi Perpusnas, Sutan Sjahrir lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 5 Maret 1909. Dia menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia pada 14 November 1945 - 20 Juni 1947.
Saat remaja, dia bersekolah di European Elementary School (sekolah dasar Eropa) di Medan, Sumatera Utara pada 1923. Selanjutnya dia sekolah di MULO (sekolah menengah pertama) pada 1926 dan AMS (sekolah menengah atas) pada 1929.
Lalu, dia kuliah di Fakultas Hukum Gemeentelijke, Universitas Amsterdam, Belanda. Dia pernah menjabat sebagai Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) setelah Proklamasi Kemerdekaan.
Sjahrir menjabat sebagai Perdana Menteri dan merangkap sebagai Menteri Luar Negeri pada masa Kabinet Sjahrir I, II, dan III pada 14 November 1945 - 27 Juni 1947. Setelahnya, Sjahrir diangkat sebagai penasihat Presiden sekaligus Duta Besar Keliling.
Sjahrir meninggal dunia di Zurich, Swiss, pada 9 April 1966 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
(rca)
tulis komentar anda