Kapolri Minta Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK ke SYL Ditangani dengan Cermat
Selasa, 17 Oktober 2023 - 13:51 WIB
JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengakui kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK kepada eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo ( SYL ) telah menyita perhatian publik. Sehingga, Sigit meminta agar Polda Metro Jaya berhati-hati dan cermat dalam menangani kasus tersebut, termasuk Mabes Polri yang saat ini memberikan asistensi dalam penanganan kasus.
"Yang jelas, karena kasusnya menjadi perhatian publik, saya sudah perintahkan agar prosesnya harus betul-betul ditangani secara profesional," kata Sigit setelah apel gelar pasukan Operasi Mantap Brata di Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (17/20/2023).
"Oleh karena itu, di dalam setiap tahapannya, dampingi, Bareskrim, Propam saya minta turun, sehingga setiap tahapan yang berjalan itu betul-betul profesional. Itu yang saya minta sehingga semuanya bisa dipertanggungjawabkan," sambungnya.
Sigit enggan berkomentar lebih lanjut terkait penanganan kasus yang menyeret pejabat KPK itu, termasuk apakah pelaku dugaan pemerasan merupakan Ketua KPK Firli Bahuri. "Ya itu sangat teknis, pesan saya dilaksanakan cermat, profesional, tidak arogan, kami membuka ruang agar ini bsia diawasi bisa disupervisi oleh KPK atau unsur eksternal lainnya," katanya.
"Yang jelas saya sudah perintahkan penanganan harus cermat, hati-hati, profesional karena ini dipertanggungjawabkan ke publik," pungkasnya.
"Yang jelas, karena kasusnya menjadi perhatian publik, saya sudah perintahkan agar prosesnya harus betul-betul ditangani secara profesional," kata Sigit setelah apel gelar pasukan Operasi Mantap Brata di Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (17/20/2023).
"Oleh karena itu, di dalam setiap tahapannya, dampingi, Bareskrim, Propam saya minta turun, sehingga setiap tahapan yang berjalan itu betul-betul profesional. Itu yang saya minta sehingga semuanya bisa dipertanggungjawabkan," sambungnya.
Baca Juga
Sigit enggan berkomentar lebih lanjut terkait penanganan kasus yang menyeret pejabat KPK itu, termasuk apakah pelaku dugaan pemerasan merupakan Ketua KPK Firli Bahuri. "Ya itu sangat teknis, pesan saya dilaksanakan cermat, profesional, tidak arogan, kami membuka ruang agar ini bsia diawasi bisa disupervisi oleh KPK atau unsur eksternal lainnya," katanya.
"Yang jelas saya sudah perintahkan penanganan harus cermat, hati-hati, profesional karena ini dipertanggungjawabkan ke publik," pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda