KAMI Akan Dideklarasikan Seputar 17 Agustus, Ini Alasannya
Selasa, 04 Agustus 2020 - 13:57 WIB
JAKARTA - Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) akan dideklarasikan pada seputar tanggal 17 Agustus 2020. Salah satu inisiatornya, M Jumhur Hidayat, membeberkan alasan dipilihnya tanggal tersebut.
Menurut Jumhur, sebelum dideklarasikan, akan ada pertemuan lanjutan pada 10 Agustus 2020. "Pertemuan ini untuk merumuskan konsepsi perjuangan moral," ujar Jumhur saat dihubungi SINDOnews, Selasa (4/8/2020).
Soal dipilihnya waktu deklarasi seputar tanggal 17 Agustus 2020, bisa 16 Agustus atau 18 Agustus, Jumhur mengatakan hal itu sebagai simbol bahwa kita ingin merdeka dari keterpurukan. "Kita kan mau merdeka dari keterpurukan, dari malapetaka saat ini dan masa depan yang bisa terjadi kalau rezim tidak mau mengubah orientasi," katanya. ( ).
Mantan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) ini membeberkan sejumlah hal bahwa Indonesia belum merdeka. Misal, banyak tenaga kerja asing di Indonesia, kemudian taipan dan asing yang menguasai tanah. "Kita punya apa?" tanyanya.
Dia pun mengingatkan rezim jangan membuat bangsa ini terbelah. Selain itu, laksanakan Trisakti Bung Karno, yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan. (
).
"Tidak boleh kita didikte secara politik. Istilahnya, lebih baik makan tempe tapi berdaulat dibanding makan bistik tetapi dijajah secara politik," tegasnya.
Menurut Jumhur, sebelum dideklarasikan, akan ada pertemuan lanjutan pada 10 Agustus 2020. "Pertemuan ini untuk merumuskan konsepsi perjuangan moral," ujar Jumhur saat dihubungi SINDOnews, Selasa (4/8/2020).
Soal dipilihnya waktu deklarasi seputar tanggal 17 Agustus 2020, bisa 16 Agustus atau 18 Agustus, Jumhur mengatakan hal itu sebagai simbol bahwa kita ingin merdeka dari keterpurukan. "Kita kan mau merdeka dari keterpurukan, dari malapetaka saat ini dan masa depan yang bisa terjadi kalau rezim tidak mau mengubah orientasi," katanya. ( ).
Mantan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) ini membeberkan sejumlah hal bahwa Indonesia belum merdeka. Misal, banyak tenaga kerja asing di Indonesia, kemudian taipan dan asing yang menguasai tanah. "Kita punya apa?" tanyanya.
Dia pun mengingatkan rezim jangan membuat bangsa ini terbelah. Selain itu, laksanakan Trisakti Bung Karno, yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan. (
Baca Juga
"Tidak boleh kita didikte secara politik. Istilahnya, lebih baik makan tempe tapi berdaulat dibanding makan bistik tetapi dijajah secara politik," tegasnya.
(zik)
tulis komentar anda