Jenderal Polisi yang Mempunyai Gelar S3, Nomor Terakhir Dijuluki Bapak Satpam Indonesia
Senin, 18 September 2023 - 06:00 WIB
Gelar S3 Ilmu Hukum Universitas Trisakti diraih Budi Gunawan setelah berhasil mempertahankan disertasinya mengenai peran intelijen negara dalam mendukung penegakan hukum terhadap kejahatan dunia maya (cybercrime) guna terwujudnya keamanan nasional pada 25 Juni 2018. Ia memaparkan dengan didukung teknologi dan sumber daya memadai, maka fungsi intelijen bisa dioptimalkan untuk mengungkap suatu kasus dalam rangka menjaga stabilitas keamanan.
Tak lama setelah meraih gelar S3 Ilmu Hukum, tepatnya 8 Agustus 2018, Budi Gunawan dikukuhkan menjadi Guru Besar Intelijen oleh Senat Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). Pengukuhan yang dilakukan dalam acara dies natalis ke-15 STIN dan wisuda mahasiswa itu dihadiri sejumlah pejabat negara, antara lain Bambang Soesatyo (Ketua DPR), Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Amien Rais, Menhub Budi Karya Sumadi, dan Wakapolri Komjen Pol Syafruddin.
Dalam riwayat kariernya, Budi Gunawan memiliki banyak pengalaman mengemban sejumlah jabatan. Antara lain Karobinkar SSDM Polri, Kaselapa Lemdiklat Polri, Kapolda Jambi, Kadiv Binkum, Kadiv Propam, Kapolda Bali, dan Kalemdiklat. Budi Gunawan sempat diajukan menjadi calon tunggal Kapolri tapi kemudian batal dan kemudian menjabat sebagai Wakapolri.
Pada 9 September 2016, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Budi Gunawan sebagai Kepala BIN menggantikan Sutiyoso. Atas pengangkatan tersebut, Budi Gunawan naik pangkat menjadi jenderal polisi.
FOTO/DOK.POLRI
Selanjutnya ada nama Dibyo Widodo, jenderal polisi yang punya gelar S3. Dia merupakan Kapolri periode 15 Maret 1996–28 Juni 1998 di Zaman Presiden Soeharto dan BJ Habibie.
Dibyo Widodo merupakan alumni Akabri Bagian Kepolisian tahun 1968. Pada 1975, polisi kelahiran Purwokerto 26 Mei 1946 itu meraih gelar doktoral (S3) di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK).
Pertama kali Dibyo Widodo bertugas di Kepolisian sebagai Perwira Operasi 1012 Surabaya. Sebanyak 32 jabatan harus ia jalani untuk mencapai posisi puncak di Polri, mulai dari Kapolsek Medan Barum Kapolda Metro Jaya, hingga Kapolri.
Saat menjabat Kapolda Metro Jaya, Dibyo Widodo berhasil mengungkap misteri kasus-kasus besar di Ibu Kota Jakarta, antara lain kasus pembunuhan mahasiswa PTIK Lettu Budi Prasetyo, pembunuhan Kapolsek Pademangan Mayor Polisi Drs Noenang Kohar, perampokan disertai perkosaan keluarga Acan, dan pembantaian keluarga Rohadi.
Tak lama setelah meraih gelar S3 Ilmu Hukum, tepatnya 8 Agustus 2018, Budi Gunawan dikukuhkan menjadi Guru Besar Intelijen oleh Senat Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). Pengukuhan yang dilakukan dalam acara dies natalis ke-15 STIN dan wisuda mahasiswa itu dihadiri sejumlah pejabat negara, antara lain Bambang Soesatyo (Ketua DPR), Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Amien Rais, Menhub Budi Karya Sumadi, dan Wakapolri Komjen Pol Syafruddin.
Dalam riwayat kariernya, Budi Gunawan memiliki banyak pengalaman mengemban sejumlah jabatan. Antara lain Karobinkar SSDM Polri, Kaselapa Lemdiklat Polri, Kapolda Jambi, Kadiv Binkum, Kadiv Propam, Kapolda Bali, dan Kalemdiklat. Budi Gunawan sempat diajukan menjadi calon tunggal Kapolri tapi kemudian batal dan kemudian menjabat sebagai Wakapolri.
Pada 9 September 2016, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Budi Gunawan sebagai Kepala BIN menggantikan Sutiyoso. Atas pengangkatan tersebut, Budi Gunawan naik pangkat menjadi jenderal polisi.
3. Jenderal Polisi (Purn) Dr Drs Dibyo Widodo
FOTO/DOK.POLRI
Selanjutnya ada nama Dibyo Widodo, jenderal polisi yang punya gelar S3. Dia merupakan Kapolri periode 15 Maret 1996–28 Juni 1998 di Zaman Presiden Soeharto dan BJ Habibie.
Dibyo Widodo merupakan alumni Akabri Bagian Kepolisian tahun 1968. Pada 1975, polisi kelahiran Purwokerto 26 Mei 1946 itu meraih gelar doktoral (S3) di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK).
Pertama kali Dibyo Widodo bertugas di Kepolisian sebagai Perwira Operasi 1012 Surabaya. Sebanyak 32 jabatan harus ia jalani untuk mencapai posisi puncak di Polri, mulai dari Kapolsek Medan Barum Kapolda Metro Jaya, hingga Kapolri.
Saat menjabat Kapolda Metro Jaya, Dibyo Widodo berhasil mengungkap misteri kasus-kasus besar di Ibu Kota Jakarta, antara lain kasus pembunuhan mahasiswa PTIK Lettu Budi Prasetyo, pembunuhan Kapolsek Pademangan Mayor Polisi Drs Noenang Kohar, perampokan disertai perkosaan keluarga Acan, dan pembantaian keluarga Rohadi.
tulis komentar anda