Ganjar Pranowo Ungkap Korupsi Jadi Penghambat Investasi di Indonesia
Minggu, 17 September 2023 - 14:30 WIB
JAKARTA - Bakal calon presiden yang didukung Partai Perindo Ganjar Pranowo melihat korupsi masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Indonesia. Sehingga, Indonesia kerap kehilangan orang-orang yang ingin berinvestasi.
Hal tersebut dikatakan Ganjar dalam acara Forum Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia bertajuk "Ganjar Jawab Tantangan Masa Depan Indonesia" di The Ballroom XXI Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Minggu (17/9/2023).
“Setidaknya itu yang menjadi PR besar, karena kalau korupsi kita masih berjalan dan kemudian itu masuk dalam sektor-sektor, maka kita mau investasi orang-orang juga akan malas,” ujar Ganjar di lokasi.
Selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, dia kerap membawa tagline antikorupsi. Sebab, dalam membasmi korupsi, haruslah diiringi dengan langkah menata regulasi hingga penataan kelembagaan. “Dan menempatkan aktor untuk bisa memimpinnya,” tuturnya.
Di sisi lain, Ganjar juga menilai Indonesia masih takut untuk membicarakan secara terbuka bentuk pemerintahan yang bersih. “Dan yang ketiga fondasinya adalah kita mesti jadi pemerintahan yang bersih dan saya kira ini PR yang sampai saat ini belum selesai dan kita takut untuk membicarakan secara terbuka,” katanya.
Tak hanya itu, melalui forum alumni perguruan tinggi tersebut, Ganjar memaparkan tiga fondasi dan tujuh strategi yang menjadi gagasannya jika ia terpilih jadi presiden di Pilpres 2024. Basmi korupsi menjadi satu dari tiga fondasi yang dibawakan Ganjar, sementara dua lainnya ialah digitalisasi pemerintahan dan lipat gandakan anggaran.
Berkaca dari indeks persepsi korupsi (IPK) yang dirilis Transparency International Indonesia (TII). IPK Indonesia pada 2022 menurun dibanding 2021.
Pada 2021 Indonesia berhasil merengkuh poin 38, sedangkan 2022 hanya sebesar 34. Perolehan IPK pada 2022 itu menempatkan Indonesia di bawah Singapura (83), Malaysia (47), hingga Thailand (36).
Hal tersebut dikatakan Ganjar dalam acara Forum Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia bertajuk "Ganjar Jawab Tantangan Masa Depan Indonesia" di The Ballroom XXI Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Minggu (17/9/2023).
“Setidaknya itu yang menjadi PR besar, karena kalau korupsi kita masih berjalan dan kemudian itu masuk dalam sektor-sektor, maka kita mau investasi orang-orang juga akan malas,” ujar Ganjar di lokasi.
Baca Juga
Selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, dia kerap membawa tagline antikorupsi. Sebab, dalam membasmi korupsi, haruslah diiringi dengan langkah menata regulasi hingga penataan kelembagaan. “Dan menempatkan aktor untuk bisa memimpinnya,” tuturnya.
Di sisi lain, Ganjar juga menilai Indonesia masih takut untuk membicarakan secara terbuka bentuk pemerintahan yang bersih. “Dan yang ketiga fondasinya adalah kita mesti jadi pemerintahan yang bersih dan saya kira ini PR yang sampai saat ini belum selesai dan kita takut untuk membicarakan secara terbuka,” katanya.
Tak hanya itu, melalui forum alumni perguruan tinggi tersebut, Ganjar memaparkan tiga fondasi dan tujuh strategi yang menjadi gagasannya jika ia terpilih jadi presiden di Pilpres 2024. Basmi korupsi menjadi satu dari tiga fondasi yang dibawakan Ganjar, sementara dua lainnya ialah digitalisasi pemerintahan dan lipat gandakan anggaran.
Berkaca dari indeks persepsi korupsi (IPK) yang dirilis Transparency International Indonesia (TII). IPK Indonesia pada 2022 menurun dibanding 2021.
Pada 2021 Indonesia berhasil merengkuh poin 38, sedangkan 2022 hanya sebesar 34. Perolehan IPK pada 2022 itu menempatkan Indonesia di bawah Singapura (83), Malaysia (47), hingga Thailand (36).
(rca)
tulis komentar anda