Kemenkominfo dan KWI Ajak Masyarakat Cerdas dan Bijak dalam Bermedia Sosial
Sabtu, 09 September 2023 - 16:20 WIB
Romo Anthonius menjelaskan informasi yang didapatkan di media sosial adalah rahmat atau berkah bagi seluruh kalangan yang membacanya namun yang menjadi perhatiannya adalah banyaknya berita bohong dan informasi palsu yang beredar di media sosial. Maka dari itu Romo Anthonius menekankan kepada seluruh peserta untuk menyebarkan cinta kasih melalui media sosial.
“Paus Fransiskus mengingatkan kita, kasih adalah bahasa yang dapat dipahami oleh semua orang, termasuk yang tidak memiliki agama. Oleh karena itu, dalam bermedia sosial, kasih tidak memandang agama, ras, atau latar belakang lainnya. Kasih adalah prinsip universal yang harus mengarahkan perilaku kita online,” tambahnya dalam pembukaan acara Literasi Digital bersama KWI.
Romo Anthonius menambahkan di era informasi dan disinformasi yang melimpah, menjadi penjaga kebenaran sangatlah penting. Sebagai pengguna media sosial, semua pihak memiliki tanggung jawab untuk memverifikasi informasi sebelum membagikannya. “Saya mengutip dari Paus Benediktus XVI pernah mengatakan, Kebenaran itu sendiri tidak selalu populer, dan seringkali benar bukan yang paling mudah atau nyaman.” tambahnya.
Tidak hanya itu, para narasumber juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang potensi bahaya media sosial. Edukasi tentang bagaimana mengenali berita palsu (hoaks), menghindari perundungan daring, dan melindungi privasi pribadi sangat penting. Termasuk pentingnya dialog antaragama dalam ruang media sosial. ”Membangun pemahaman dan toleransi antaragama di platform online adalah kunci dalam menciptakan harmoni sosial,” ucapnya.
“Paus Fransiskus mengingatkan kita, kasih adalah bahasa yang dapat dipahami oleh semua orang, termasuk yang tidak memiliki agama. Oleh karena itu, dalam bermedia sosial, kasih tidak memandang agama, ras, atau latar belakang lainnya. Kasih adalah prinsip universal yang harus mengarahkan perilaku kita online,” tambahnya dalam pembukaan acara Literasi Digital bersama KWI.
Romo Anthonius menambahkan di era informasi dan disinformasi yang melimpah, menjadi penjaga kebenaran sangatlah penting. Sebagai pengguna media sosial, semua pihak memiliki tanggung jawab untuk memverifikasi informasi sebelum membagikannya. “Saya mengutip dari Paus Benediktus XVI pernah mengatakan, Kebenaran itu sendiri tidak selalu populer, dan seringkali benar bukan yang paling mudah atau nyaman.” tambahnya.
Tidak hanya itu, para narasumber juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang potensi bahaya media sosial. Edukasi tentang bagaimana mengenali berita palsu (hoaks), menghindari perundungan daring, dan melindungi privasi pribadi sangat penting. Termasuk pentingnya dialog antaragama dalam ruang media sosial. ”Membangun pemahaman dan toleransi antaragama di platform online adalah kunci dalam menciptakan harmoni sosial,” ucapnya.
(cip)
tulis komentar anda