Kemenkes, Kemenko Marves, dan AstraZeneca Inisiasi Transformasi Sektor Kesehatan Menuju Nol Karbon

Kamis, 07 September 2023 - 21:31 WIB
Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), dan AstraZeneca menginisiasi transformasi sektor kesehatan menuju nol karbon. Foto/Istimewa
JAKARTA - Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), dan AstraZeneca menginisiasi transformasi sektor kesehatan menuju nol karbon. AstraZeneca Indonesia ditunjuk sebagai Knowledge Partner oleh Kemenko Marves untuk memimpin satu sesi tematik di konferensi tingkat nasional, Indonesia Sustainability Forum 2023.

Kegiatan itu bertajuk Mengembalikan Keanekaragaman Hayati dan Mendorong Transisi Menuju Sektor Kesehatan yang Berkelanjutan untuk Kesehatan Bumi dan Manusia. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengapresiasi AstraZeneca yang telah menyatukan berbagai pemaku kepentingan dari sektor kesehatan untuk membahas sebuah isu yang perlu dihadapi bersama, yaitu perubahan iklim dan kehilangan keanekaragaman hayati.

“Delapan miliar manusia yang hidup di bumi saat ini sangat tergantung pada keanekaragaman hayati yang menyediakan kebutuhan dasar manusia, di antaranya makanan, air, energi, obat-obatan, dan bahan lain yang dibutuhkan manusia untuk berkembang,” katanya dalam sambutannya.





Namun, kata dia, pesatnya perkembangan yang dilakukan manusia turut menghadirkan konsekuensi yang mengganggu keanekaragaman hayati. Menurutnya, polutan penyebab polusi udara disebabkan akibat kendaraan bermotor, pemanfaatan energi fosil (batu bara), industri, dan debu konstruksi.

Berbagai aktivitas tersebut merupakan konsekuensi dari ekspansi aktivitas manusia yang dapat mengakibatkan kerusakan keanekaragaman hayati dan mengakibatkan tingginya kejadian penyakit respirasi, seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan asma.

"Di AstraZeneca, keberlanjutan adalah inti dari strategi global kami dan kami berinvestasi pada kesehatan planet dan masyarakat. Kami menyadari bahwa sekitar 5% emisi gas rumah kaca (GRK) global dihasilkan dari sektor kesehatan,” kata Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia Se Whan Chon.

Dia mengungkapkan pihaknya telah menetapkan target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari operasi dan armada kami sebesar 98% pada 2026. “Sejak baseline tahun 2015, kami telah mencapai pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 59%,” tuturnya.

Dia mengatakan, keberlanjutan berarti memanfaatkan kekuatan ilmu pengetahuan, inovasi serta jangkauan global perusahaan untuk membangun masa depan yang sehat bagi manusia, masyarakat, dan planet bumi. Dia menambahkan, pihaknya berupaya menciptakan nilai, di luar manfaat obat-obatan dengan menanamkan keberlanjutan dalam segala hal yang dilakukan mulai dari laboratorium hingga pasien.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More