Begini Proses Pendaftaran WNI yang Terpilih Jadi Jamaah Haji 2020

Jum'at, 31 Juli 2020 - 20:48 WIB
Endan Suwandana, (tengah depan) bersama WNI lain yang terpilih menjadi jamaah haji 2020 saat di Jabal Rahmah, Arafah, Kamis (30/7/2020). FOTO/DOK.ENDAN SUWANDANA
JAKARTA - Endan Suwandana (30) adalah satu dari 14 Warga Negara Indonesia (WNI) yang terpilih menjadi jamaah haji 2020 . Keikutsertaannya dalam menjalankan Rukun Islam kelima tersebut sepertinya memang telah digariskan. Menolak ajak teman berhaji lewat jalur belakang, pria yang bekerja sebagai cleaning service di sebuah klinik di Madinah, Arab Saudi ini malah lolos melalui jalur resmi tanpa biaya sepeser pun.

Dalam obrolan dengan SINDOnews melalui telepon aplikasi, Endan mengaku awalnya ditawari ibadahhaji seorang teman melalui jalur belakang. Biayanya murah hanya SR1.000. Namun dia ragu karena jika ketahuan, ancaman hukumannya sangat berat. Denda SR10.000, dipenjara enam bulan, dan dideportasi. "Akhirnya saya tolak. Saya mau cari aman saja," kata suami Siti Mariyah ini, Jumat (31/7/2020).

Endan akhirnya mencari informasi ke Kantor Urusan Haji (KUH) Indonesia di Arab Saudi. Dari situ, ia kemudian diberikan link pendaftaran haji secara mandiri. Ayah dari Siti Rabiatul Adawiyah (4,5) ini awalnya masih ragu-ragu mendaftar karena ia hanya memiliki tabungan SR3.000, sementara isu yang beredar biaya haji tahun ini sangat mahal sampai SR10.000. ( )



Namun di tengah keraguan itu, pada 6 Juli 2020, Endan akhirnya coba-coba membuka link tersebut dan mengisi formulir kesehatan. Dia memilih formulir dalam bahasa Indonesia. Isian formulir itu terkait gula darah, penyakit apa yang diderita, dan apakah terjangkit COVID-19 atau tidak. Setelah selesai, masuk ke tahap pertama pendaftaran dengan memasukan nomor iqamah (semacam KTP), nomor telepon, dan tempat tinggal lalu mengirimkannya sebagai permohonan surat izin mengikuti seleksi haji.

"Setelah nunggu satu dua hari, ada menerima SMS yang menyatakan saya lolos menjadi kandidat jamaah haji 1441. Saya diminta membuka link lagi untuk mengisi daftar menu makanan dari tanggal 8-13 Dzulhijjah 1441 H," tutur Endan yang memilih menu sarapan roti, nasi bukhori untuk makan siang dan makan malam.

Pria yang telah menikah 5,5 tahun lalu itu kemudian mendapat notifikasi SMS bahwa surat izin hajinya disetujui. Endan lalu mendapatkan telepon bahwa akan ada petugas dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi yang akan datang untuk pemeriksaan gula darah, swab test, dan pemberian vaksin. Tak berselang lama, Endan dikabari bahwa ia negatif COVID-19 dan berhak menjadi jamaah haji 2020. ( )

“Saya lalu dikasih gelang yang terkoneksi bluetooth di smartphone. Gelang ini semacam GPS, lokasi di hape tidak boleh dimatiin. Setelah itu saya diminta karantina mandiri sambil menunggu jadwal pemberangkatan ke Jeddah,” katanya.
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More