Anies Berduet dengan Cak Imin, Demokrat Bakal Gabung Dukung Ganjar?

Jum'at, 01 September 2023 - 13:56 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Bacapres Anies Baswedan. Foto/Dok SINDOnews
JAKARTA - Peta politik jelang Pilpres 2024 semakin menarik setelah munculnya wacana duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Duet ini diusung Partai Nasdem dan PKB. Ke mana Partai Demokrat melangkah?

Diketahui, Partai Demokrat merasa dikhianati oleh keputusan sepihak Anies Baswedan dan Nasdem yang memilih Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai Calon Wakil Presiden dari Anies. Padahal, selama ini Anies yang dicaprekan oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) santer bakal berduet dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ke mana Partai Demokrat seandainya hengkang dari KPP? Pengamat Politik Yunarto Wijaya menilai Demokrat akan melepas koalisinya setelah kabar tersebut. Menurutnya, Demokrat akan berjuang secara realistis pada Pemilu 2024 dalam barisan yang mempunyai peluang menang.

"Yang terjadi bukan lagi dalam posisi untuk menjadi cawapres. Kalau begini saya pikir realistisnya bagaimana untuk bertahan ikut dalam barisan yang punya peluang menang. Kemudian tidak merasa tersakiti pada kesepakatan itu seperti yang terjadi pada Demokrat dan Nasdem," kata Yunarto kepada MNC Portal Indonesia, dikutip Jumat (1/9/2023).





Dari langkah dan manuver politik yang ditampilkan Ketua Umum Partai Demokrat AHY, Yunarto menilai AHY lebih condong 'ingin' bergabung ke kubu PDIP. Apalagi, setelah tersiarnya kabar bahwa Puan Maharani dan AHY kerap melakukan komunikasi.

Bahkan Ketua DPP PDIP Puan Maharani sempat menyebut bahwa nama AHY masuk dalam radar pendamping Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. "Kalau dari langkah-langkah politik yang diperlihatkan oleh Mas AHY termasuk Puan juga sudah membuka komunikasi dengan AHY langsung," ungkapnya.

Yunarto pesimistis Partai Demokrat akan berlabuh ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) bersama Gerinda cs. Hal ini lantaran AHY sangat jarang memperlihatkan pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. "Kalau dibaca dari manuver politiknya yang dilakukan dengan Demokrat itu minim sekali pertemuan dengan Prabowo," jelasnya.

Yunarto juga menduga terdapat hambatan psikologis antara SBY dengan Prabowo. Misalnya SBY juga tidak langsung mendukung penuh Prabowo maju bersama Hatta Rajasa pada Pilpres 2014.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More