Jika PKB ke Anies, Prabowo Berpotensi Ulangi Kesalahan di 2014 dan 2019

Jum'at, 01 September 2023 - 08:15 WIB
Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Foto/Yulianto
JAKARTA - Jika Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ), Muhaimin Iskandar (Cak Imin) resmi memilih bergabung ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), maka koalisi pengusung Prabowo Subianto akan berpotensi anjlok dalam dukungannya. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya.

Yunarto memandang, jika PKB benar-benar meninggalkan Koalisi Prabowo, maka Menteri Pertahanan itu akan mengulang kesalahan yang sama di Pilpres 2014 dan 2019, yakni sebagai capres gagal.

"(Jika) PKB ke Anies, Prabowo berpotensi ulangi kesalahan dalam Pilpres 2014 dan 2019 kemarin," ujar Yunarto saat dihubungi MPI, Jumat (1/9/2023).



Yunarto mengungkapkan, kondisi tersebut dilihat berdasarkan basis Nahdlatul Ulama (NU) dan Jawa Timur, berdasarkan hasil survei, selama setahun terakhir diperkuat oleh imej PKB.



Hal itu terbukti setahun belakangan, kehadiran PKB di dalam koalisi berimbas positif bagi elektabilitas Ketua Umum DPP Partai Gerindra tersebut karena hadirnya basis NU dan Jawa Timur.

"Kita ingat bahwa kekalahan Prabowo dua kali di 2014 dan 2019 salah satunya disebabkan oleh rendahnya suara di basis NU dan suara di Jatim dan Jateng," katanya.

Yunarto menilai, ketidaknyamanan PKB di dalam koalisi yang terdiri dari Gerindra, Golkar, PAN tersebut lantaran adanya kesalahan strategi yang dilakukan oleh Prabowo.

Dia mengatakan Prabowo terlalu bernafsu melekatkan diri dengan sosok Presiden Joko Widodo, sehingga lebih sering menyebut sosok cawapres lainnya seperti Erick Thohir atau bahkan Putra Jokowi, Gibran Rakabuming.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More