Denny JA Sebut Pembatasan Usia Capres-Cawapres sebuah Kesalahan
Kamis, 24 Agustus 2023 - 18:35 WIB
JAKARTA - Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menilai ada tiga kesalahan jika gugatan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (UU Pemilu) mengenai batas usia capres dan cawapres maksimal 70 tahun dikabulkan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kesalahan pertama pembatasan maksimal usia capres-cawapres 70 tahun mengabaikan fakta sejarah. Ada contoh nyata presiden yang usianya di atas 65 tahun justru menjadi ikon dunia, seperti kasus Nelson Mandela di atas," ujar dia dalam keterangannya, Kamis (24/8/2023).
Nelson Mandela dihormati sebagai simbol perjuangan anti diskriminasi rasial tingkat dunia. Sejak tahun 2009, PBB menjadikan hari ulang tahunnya (18 Juli) sebagai hari internasional: Mandela’s Day.
"UNESCO menulis: 'Kami merayakan Hari Internasional Nelson Mandela setiap tahun untuk menyoroti warisan seorang pria yang mengubah abad ke-20 dan membantu membentuk abad ke-21'," paparnya.
Denny menuturkan Mandela lahir di tahun 1918. Pada tahun 1994, ia terpilih sebagai Presiden Kulit Hitam Pertama di Afrika Selatan. Saat pertama kali menjadi presiden usianya 76 tahun.
"Apa jadinya jika ada aturan di sana bahwa batas maksimal menjadi calon presiden 70 tahun. Dunia tak akan pernah memiliki riwayat legenda Nelson Mandela menjadi Presiden," jelasnya.
Dia menilai Nelson Mandela dicatat sejarah berhasil dan menjadi Presiden dengan prestasi besar di Afrika Selatan. Dia melahirkan sejumlah kontribusi positifnya seperti, Mandela memimpin negara melalui transisi damai dari apartheid ke demokrasi. Ia mempromosikan rekonsiliasi dan pengampunan ras.
"Mandela juga meningkatkan taraf hidup warga kulit hitam Afrika Selatan melalui pendidikan, layanan kesehatan, dan pembangunan ekonomi," katanya.
"Kesalahan pertama pembatasan maksimal usia capres-cawapres 70 tahun mengabaikan fakta sejarah. Ada contoh nyata presiden yang usianya di atas 65 tahun justru menjadi ikon dunia, seperti kasus Nelson Mandela di atas," ujar dia dalam keterangannya, Kamis (24/8/2023).
Baca Juga
Nelson Mandela dihormati sebagai simbol perjuangan anti diskriminasi rasial tingkat dunia. Sejak tahun 2009, PBB menjadikan hari ulang tahunnya (18 Juli) sebagai hari internasional: Mandela’s Day.
"UNESCO menulis: 'Kami merayakan Hari Internasional Nelson Mandela setiap tahun untuk menyoroti warisan seorang pria yang mengubah abad ke-20 dan membantu membentuk abad ke-21'," paparnya.
Denny menuturkan Mandela lahir di tahun 1918. Pada tahun 1994, ia terpilih sebagai Presiden Kulit Hitam Pertama di Afrika Selatan. Saat pertama kali menjadi presiden usianya 76 tahun.
"Apa jadinya jika ada aturan di sana bahwa batas maksimal menjadi calon presiden 70 tahun. Dunia tak akan pernah memiliki riwayat legenda Nelson Mandela menjadi Presiden," jelasnya.
Dia menilai Nelson Mandela dicatat sejarah berhasil dan menjadi Presiden dengan prestasi besar di Afrika Selatan. Dia melahirkan sejumlah kontribusi positifnya seperti, Mandela memimpin negara melalui transisi damai dari apartheid ke demokrasi. Ia mempromosikan rekonsiliasi dan pengampunan ras.
"Mandela juga meningkatkan taraf hidup warga kulit hitam Afrika Selatan melalui pendidikan, layanan kesehatan, dan pembangunan ekonomi," katanya.
tulis komentar anda