Reinkarnasi Indonesia sebagai Negara Maritim, Apakah Mungkin?
Jum'at, 18 Agustus 2023 - 21:10 WIB
Yahya Kuncoro, ST, MMTr, CLIP
Pemerhati Transportasi Laut dan Maritim
SIAPA yang tidak kenal dengan lagu Nenek Moyangku Seorang Pelaut. Semua pasti tahu dan bisa menyanyikannya. Lagu tersebut menyadarkan kita bahwa sejarah mencatat Nusantara terbentuk karena kekuatan armada lautnya pada jaman kerajaan dahulu.
Bukan hanya kekuatan armada lautnya tapi sejarah masa lalu mencatat Nusantara pernah mengalami kejayaan maritim. Bukti kejayaan maritim terlihat dari kehadiran kerajaan di pesisir pantai yang telah membangun budaya maritim.
Mengapa disebut memiliki budaya maritim? Hal ini karena kerajaan tersebut menghidupi aktivitas ekonominya dari perdagangan melalui laut sebagai pusat aktivitas. Kerajaan maritim tersebar di seluruh wilayah antar pulau di Nusantara yang dipisahkan oleh laut.
Laut tidak membuat mereka yang berada di pulau yang berbeda saling menjauh tetapi saling berinteraksi antara satu kerajaan dengan kerajaan yang lain terbangun lewat transaksi perdagangan antar pulau. Pada zaman kerajaan saat itu, untuk mobilitas baik orang maupun barang antarpulau hanya akan bisa terhubung menggunakan media laut dengan sarana transportasi berupa kapal. Alhasil kehidupan masyarakat sangat bergantung dengan kekuatan armadanya.
Mengarungi samudra, berlayar dan berdagang dari satu tempat ke tempat lain menjelajah Nusantara sehingga pada masa itu berkembang budaya maritim. Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 dan Kerajaan Majapahit pada abad 14, menguasai pelayaran dan perdagangan di seluruh Nusantara bahkan sampai ke mancanegara.
Namun demikian kejayaan itu menyusut sesuai dengan perkembangan zaman setelah berjaya beberapa abad menguasai jalur perdagangan dan mempersatukan Nusantara melalui budaya maritim. Sewaktu Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit di masa puncak kebesarannya, budaya maritim mengakar kuat di Nusantara. Namun demikian mempertahankan sesuai yang telah dicapai yaitu budaya maritim tidak semudah saat mencapainya.
Dalam perkembangannya, setelah Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit runtuh setelah masa kejayaannya, kerajaan yang menggantikannya walaupun budaya maritim masih ada namun perlahan-lahan menurun bersamaan dengan masuknya kekuasaan asing.
Pemerhati Transportasi Laut dan Maritim
SIAPA yang tidak kenal dengan lagu Nenek Moyangku Seorang Pelaut. Semua pasti tahu dan bisa menyanyikannya. Lagu tersebut menyadarkan kita bahwa sejarah mencatat Nusantara terbentuk karena kekuatan armada lautnya pada jaman kerajaan dahulu.
Bukan hanya kekuatan armada lautnya tapi sejarah masa lalu mencatat Nusantara pernah mengalami kejayaan maritim. Bukti kejayaan maritim terlihat dari kehadiran kerajaan di pesisir pantai yang telah membangun budaya maritim.
Mengapa disebut memiliki budaya maritim? Hal ini karena kerajaan tersebut menghidupi aktivitas ekonominya dari perdagangan melalui laut sebagai pusat aktivitas. Kerajaan maritim tersebar di seluruh wilayah antar pulau di Nusantara yang dipisahkan oleh laut.
Laut tidak membuat mereka yang berada di pulau yang berbeda saling menjauh tetapi saling berinteraksi antara satu kerajaan dengan kerajaan yang lain terbangun lewat transaksi perdagangan antar pulau. Pada zaman kerajaan saat itu, untuk mobilitas baik orang maupun barang antarpulau hanya akan bisa terhubung menggunakan media laut dengan sarana transportasi berupa kapal. Alhasil kehidupan masyarakat sangat bergantung dengan kekuatan armadanya.
Mengarungi samudra, berlayar dan berdagang dari satu tempat ke tempat lain menjelajah Nusantara sehingga pada masa itu berkembang budaya maritim. Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 dan Kerajaan Majapahit pada abad 14, menguasai pelayaran dan perdagangan di seluruh Nusantara bahkan sampai ke mancanegara.
Namun demikian kejayaan itu menyusut sesuai dengan perkembangan zaman setelah berjaya beberapa abad menguasai jalur perdagangan dan mempersatukan Nusantara melalui budaya maritim. Sewaktu Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit di masa puncak kebesarannya, budaya maritim mengakar kuat di Nusantara. Namun demikian mempertahankan sesuai yang telah dicapai yaitu budaya maritim tidak semudah saat mencapainya.
Dalam perkembangannya, setelah Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit runtuh setelah masa kejayaannya, kerajaan yang menggantikannya walaupun budaya maritim masih ada namun perlahan-lahan menurun bersamaan dengan masuknya kekuasaan asing.
tulis komentar anda