Pegawai PT KAI Jadi Tersangka Terorisme, KH Said Aqil Serahkan kepada Proses Hukum

Selasa, 15 Agustus 2023 - 12:09 WIB
Komisaris Utama PT KAI Said Aqil Sirajd mengatakan PT KAI tidak akan menoleransi terorisme. Foto/MPI
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI angkat suara perihal karyawannya berinisial DE yang ditangkap Detasemen Khusus 88 (Densus 88) di Kota Bekasi. DE diduga terafiliasi dengan kelompok terorisme atau ISIS.

Komisaris Utama PT KAI, Said Aqil Sirajd mengatakan PT KAI tidak akan menoleransi (menyerahkan proses hukum) terhadap salah satu oknum karyawan; terduga teroris di Bekasi. Dia pun memastikan bahwa PT KAI dikelola dengan spirit keagamaan yang toleran.

"Sebagai Komut, saya memastikan bahwa PT KAI dikelola oleh insan-insan KAI dengan sipirit keagamaan yang toleran, moderat dan mengimplementasi ‘AKHLAK’ sebagai nilai utama perusahaan, sebagai pedoman perilaku (individu) dan bermasyarakat," kata Kiai Said, Selasa (15/8/2023).



Kemudian secara korporasi PT KAI, kata Said dikelola oleh tenaga-tenaga profesional, memberi pelayanan terbaik pada masyarakat, budaya safety and security yang terukur, karenanya KAI, salah satu BUMN berkinerja sangat baik.



Penangkapan oleh Densus 88 Antiteror Polri terhadap oknum karyawan PT KAI di Bekasi, lanjutnya memberi pesan serius bahwa kelompok, paham dan praktik teroris ini nyata dan dekat dengan lingkungan sekitar.



“Ini menjadi peringatan keras dan harus dijadikan alarm sekaligus momentum untuk bersih-bersih. Terlebih, infiltrasi atau penyusupan ke berbagai lembaga, ditengarai sudah menjadi strategi kelompok teroris, apakah Jama’ah Islamiyah (JI), Jama’ah Anshoru Daulah (JAD), secara jelas dalam berbagai jejak dan pengungkapan oleh Densus 88, terafiliasi dengan ISIS,"ujarnya.

"PT KAI akan bekerja lebih kuat lagi dengan BNPT, Densus 88 dan menyerahkan proses hukum terhadap karyawan berinsial DE, terduga teroris,"katanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More