Program Organisasi Penggerak Jadi Polemik, KPK 'Panggil' Mendikbud
Rabu, 29 Juli 2020 - 13:41 WIB
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal mengundang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim terkait polemik mengenai Program Organisasi Penggerak (POP).
"Karena beberapa hal terkait sekarang lagi ramai POP, kita rencana mengundang Pak Menteri bersama Irjen dan Dirjennya. Jadi, mungkin itu salah satu agenda kita sampaikan akan menelaah tersebut," kata Wakil Ketua KPK, Lili Pintauli Siregar di webinar yang berjudul 'Menjaga Integritas Dalam Implementasu Kebijakan PPDB', Rabu (29/7/2020).
(Baca: Muhammadiyah: Nadiem Makarim Minta Maaf Secara Langsung)
Lili menegasksn pihaknya juga menaruh perhatian terkait polemik POP yang telah membuat Muhammadiyah, LP Ma'arif NU, hingga PGRI mundur dari program tersebut.
"Kami memang terhadap POP memberi perhatian. Kita akan melihat dan membantu kementerian terhadap pelaksanaan tersebut," tegas Lili.
(Baca: Datangi KPK, Komisi Kejaksaan Dalami Pengakuan Asisten Nahrawi)
Diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim meminta maaf dan berharap agar ketiga organisasi yakni Muhammadiyah, LP Ma'arif NU, dab PGRI untuk kembali ke POP guna membantu reformasi pendidikan nasional.
“Dengan penuh rendah hati, saya memohon maaf atas segala ketidaknyamanan yang timbul dan berharap agar ketiga organisasi besar ini bersedia terus memberikan bimbingan dalam proses pelaksanaan program, yang kami sadari betul masih jauh dari sempurna,” tandas Nadiem dalam siaran persnya
"Karena beberapa hal terkait sekarang lagi ramai POP, kita rencana mengundang Pak Menteri bersama Irjen dan Dirjennya. Jadi, mungkin itu salah satu agenda kita sampaikan akan menelaah tersebut," kata Wakil Ketua KPK, Lili Pintauli Siregar di webinar yang berjudul 'Menjaga Integritas Dalam Implementasu Kebijakan PPDB', Rabu (29/7/2020).
(Baca: Muhammadiyah: Nadiem Makarim Minta Maaf Secara Langsung)
Lili menegasksn pihaknya juga menaruh perhatian terkait polemik POP yang telah membuat Muhammadiyah, LP Ma'arif NU, hingga PGRI mundur dari program tersebut.
"Kami memang terhadap POP memberi perhatian. Kita akan melihat dan membantu kementerian terhadap pelaksanaan tersebut," tegas Lili.
(Baca: Datangi KPK, Komisi Kejaksaan Dalami Pengakuan Asisten Nahrawi)
Diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim meminta maaf dan berharap agar ketiga organisasi yakni Muhammadiyah, LP Ma'arif NU, dab PGRI untuk kembali ke POP guna membantu reformasi pendidikan nasional.
“Dengan penuh rendah hati, saya memohon maaf atas segala ketidaknyamanan yang timbul dan berharap agar ketiga organisasi besar ini bersedia terus memberikan bimbingan dalam proses pelaksanaan program, yang kami sadari betul masih jauh dari sempurna,” tandas Nadiem dalam siaran persnya
(muh)
tulis komentar anda