Muhammadiyah: Nadiem Makarim Minta Maaf Secara Langsung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim meminta maaf secara langsung kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah terkait polemik Program Organisasi Penggerak (POP). Permintaan maaf itu disampaikan Nadiem saat mendatangi Gedung Dakwah PP Muhammadiyah di Jalan Menteng 62, Jakarta Pusat, Rabu (29/7/2020).
"Ini silaturahim saja komunikasi mas menteri dengan PP Muhammadiyah. Memang sebagiannya terkait POP. Beliau menegaskan secara pribadi beberapa hal terkait POP dan menyampaikan permintaan maaf secara langsung terkait dengan Muhammadiyah yang mungkin dalam beberapa hal menyampaikan pengunduran diri," ujar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti saat ditemui selepas pertemuan dengan Nadiem.
(Baca: Sambangi Muhammadiyah, Mendikbud Nadiem Makarim Bungkam)
Menurut Mu'ti, Nadiem akan mengevaluasi dan re-evaluasi Program Organisasi Penggerak (POP) yang telah menuai polemik tersebut. Namun bentuk evaluasi yang dimaksud, ia juga tidak memahaminya.
"Sebagaimana sudah disampaikan di media, Mas Menteri menyampaikan akan mengevaluasi kebijakan POP. Sebenarnya tidak ada yang baru sudah beredar di media massa.
"Saya tidak tahu (bentuk evaluasinya), itu kan urusannya mas menteri. Jadi menegaskan apa yang sudah disampaikan di media dan sudah sangat luas beredar, cuma beliau sampaikan personal apa yang sudah ada di media," sambung Mu'ti.
(Baca: Muhammadiyah dan NU Mundur dari Program Kemendikbud, Nadiem Harus Jelaskan)
Sejumlah elemen organisasi mengundurkan diri dalam program tersebut lantaran adanya sejumlah keganjilan. Selain Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) juga menyatakan mundur.
Nadiem lalu merespons dengan meminta maaf serta berharap ketiga organisasi tersebut bisa kembali ke POP untuk membantu reformasi pendidikan nasional.
“Dengan penuh rendah hati, saya memohon maaf atas segala ketidaknyamanan yang timbul dan berharap agar ketiga organisasi besar ini bersedia terus memberikan bimbingan dalam proses pelaksanaan program, yang kami sadari betul masih jauh dari sempurna,” kata Nadiem dalam keterangan tertulis, Selasa 28 Juli 2020.
"Ini silaturahim saja komunikasi mas menteri dengan PP Muhammadiyah. Memang sebagiannya terkait POP. Beliau menegaskan secara pribadi beberapa hal terkait POP dan menyampaikan permintaan maaf secara langsung terkait dengan Muhammadiyah yang mungkin dalam beberapa hal menyampaikan pengunduran diri," ujar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti saat ditemui selepas pertemuan dengan Nadiem.
(Baca: Sambangi Muhammadiyah, Mendikbud Nadiem Makarim Bungkam)
Menurut Mu'ti, Nadiem akan mengevaluasi dan re-evaluasi Program Organisasi Penggerak (POP) yang telah menuai polemik tersebut. Namun bentuk evaluasi yang dimaksud, ia juga tidak memahaminya.
"Sebagaimana sudah disampaikan di media, Mas Menteri menyampaikan akan mengevaluasi kebijakan POP. Sebenarnya tidak ada yang baru sudah beredar di media massa.
"Saya tidak tahu (bentuk evaluasinya), itu kan urusannya mas menteri. Jadi menegaskan apa yang sudah disampaikan di media dan sudah sangat luas beredar, cuma beliau sampaikan personal apa yang sudah ada di media," sambung Mu'ti.
(Baca: Muhammadiyah dan NU Mundur dari Program Kemendikbud, Nadiem Harus Jelaskan)
Sejumlah elemen organisasi mengundurkan diri dalam program tersebut lantaran adanya sejumlah keganjilan. Selain Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) juga menyatakan mundur.
Nadiem lalu merespons dengan meminta maaf serta berharap ketiga organisasi tersebut bisa kembali ke POP untuk membantu reformasi pendidikan nasional.
“Dengan penuh rendah hati, saya memohon maaf atas segala ketidaknyamanan yang timbul dan berharap agar ketiga organisasi besar ini bersedia terus memberikan bimbingan dalam proses pelaksanaan program, yang kami sadari betul masih jauh dari sempurna,” kata Nadiem dalam keterangan tertulis, Selasa 28 Juli 2020.
(muh)