Kandidat Doktor Fisip UI Ini Ungkap Soal Pancasila, Muhammadiyah dan NU

Selasa, 28 Juli 2020 - 04:53 WIB
Kandidat Doktor Fisip...
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) menggelar sidang terbuka Promosi Doktor Ilmu Komunikasi dengan promovendus, Said Romadlan. Foto/Komaruddin Bagja Arjawinangun
JAKARTA - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) menggelar sidang terbuka Promosi Doktor Ilmu Komunikasi dengan promovendus, Said Romadlan. Said menyampaikan, penelitian disertasinya yang berjudul “Diskursus Gerakan Radikalisme dalam Organisasi Islam (Studi Hermeneutika pada Organisasi Islam Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama tentang Dasar Negara, Jihad, dan Toleransi)”.

(Baca juga: KPAI Minta Pemerintah Perhatikan Keluarga Miskin Agar Mendapatkan Akses Pendidikan)

Tim promotor terdiri dari Prof Ibnu Hamad, (Promotor) dan Prof Effendi Gazali, (Kopromotor). Said menjalankan sidang terbuka yang dilaksanakan secara daring pada Senin (27/7/2020), dan berhasil dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan.

"Bagi organisasi Islam Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama Pancasila adalah pilihan final dan terbaik karena Pancasila merupakan hasil perjanjian seluruh elemen bangsa. Dalam pemahaman Muhammadiyah, Pancasila adalah darul ahdi wa syahadah (Negara Konsensus dan Kesaksian)," kata Said.

"Sedangkan NU memahami Pancasila sebagai mu’ahadah wathaniyah (Kesepakatan Kebangsaan). Peneguhan sikap Muhammadiyah dan NU mengenai Pancasila tersebut sekaligus menjadi kritik dan perlawanan atas upaya-upaya kelompok tertentu untuk mengganti dan mengubah Pancasila sebagai ideologi bangsa," tambahnya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!