Pentingnya Kolaborasi untuk Ciptakan Peluang bagi Penyandang Disabilitas
Jum'at, 14 Juli 2023 - 15:08 WIB
JAKARTA - Indonesia masih memiliki tantangan dalam memberikan kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas. Meskipun banyak individu dengan bakat dan kemampuan luar biasa, namun kesempatan mengembangkan karier masih terbatas.
Hal ini pun mendapat perhatian dari Center of Disability Indonesia (CODI). Sugiharto Ongkosurja dari CODI mengungkapkan, menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pekerja dengan disabilitas di Indonesia mencapai 720.748 orang pada 2022.
"Jumlah ini mencapai 0,53 persen dari total penduduk yang bekerja, belum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, yang mewajibkan setiap perusahaan swasta untuk memiliki minimal 1 persen dan BUMN minimal 2 persen pekerja penyandang disabilitas," kata Sugiharto dalam keterangannya, Jumat (14/7/2023).
Karena itu, untuk membantu penyandang disabilitas, dijelaskan Sugiharto, pihaknya berkolaborasi dengan Game Level One (GLO) memberikan perubahan yang signifikan dalam memberikan peluang bagi penyandang disabilitas dalam industri game.
"Program-program ini mencakup pelatihan soft skills, penyaluran tenaga kerja penyandang disabilitas kepada perusahaan, serta inkubasi bisnis untuk UMKM milik penyandang disabilitas atau keluarga mereka," jelasnya.
Kolaborasi antara CODI dan GLO menghasilkan sebuah program yang menarik, yaitu pelatihan dan kesempatan kerja sebagai game tester bagi penyandang disabilitas. Sebagai game tester, mereka memiliki tanggung jawab untuk menguji dan mengevaluasi permainan yang dikembangkan oleh GLO.
"Dalam peran ini, mereka memberikan umpan balik berharga tentang gameplay, kesulitan, dan aspek teknis lainnya yang dapat membantu tim pengembangan game dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk mereka," tuturnya.
"CODI sudah banyak membangun kolaborasi di industri kreatif. Seperti modeling, crafting, dan fashion. Kami sangat senang akhirnya juga bisa membangun kolaborasi di industri game. Semoga teman-teman penyandang disabilitas juga jadi lebih semangat untuk mempelajari hal baru dan membangun karier," tutup Sugiharto.
Sementara CEO dari Game Level One Felix Ramli menambahkan, peserta pelatihan ini akan mendapatkan keterampilan yang mencakup pemahaman tentang pengujian permainan, laporan bug, komunikasi efektif, dan kolaborasi tim.
Selain itu, program ini juga membuka pintu bagi mereka untuk bekerja secara profesional di industri game, memberikan pengalaman kerja berharga yang dapat meningkatkan peluang mereka di masa depan.
"Harapan kami, kolaborasi ini membantu mengubah persepsi masyarakat tentang penyandang disabilitas dan kemampuan mereka," jelasnya.
"Melalui kerja sama yang positif ini, CODI dan GLO ingin menunjukkan ke perusahaan-perusahaan lain bahwa penyandang disabilitas juga dapat memiliki kesempatan karir yang baik dan bisa memberikan kontribusi yang berarti dalam industri yang kompetitif," pungkasnya.
Hal ini pun mendapat perhatian dari Center of Disability Indonesia (CODI). Sugiharto Ongkosurja dari CODI mengungkapkan, menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pekerja dengan disabilitas di Indonesia mencapai 720.748 orang pada 2022.
"Jumlah ini mencapai 0,53 persen dari total penduduk yang bekerja, belum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, yang mewajibkan setiap perusahaan swasta untuk memiliki minimal 1 persen dan BUMN minimal 2 persen pekerja penyandang disabilitas," kata Sugiharto dalam keterangannya, Jumat (14/7/2023).
Karena itu, untuk membantu penyandang disabilitas, dijelaskan Sugiharto, pihaknya berkolaborasi dengan Game Level One (GLO) memberikan perubahan yang signifikan dalam memberikan peluang bagi penyandang disabilitas dalam industri game.
"Program-program ini mencakup pelatihan soft skills, penyaluran tenaga kerja penyandang disabilitas kepada perusahaan, serta inkubasi bisnis untuk UMKM milik penyandang disabilitas atau keluarga mereka," jelasnya.
Kolaborasi antara CODI dan GLO menghasilkan sebuah program yang menarik, yaitu pelatihan dan kesempatan kerja sebagai game tester bagi penyandang disabilitas. Sebagai game tester, mereka memiliki tanggung jawab untuk menguji dan mengevaluasi permainan yang dikembangkan oleh GLO.
"Dalam peran ini, mereka memberikan umpan balik berharga tentang gameplay, kesulitan, dan aspek teknis lainnya yang dapat membantu tim pengembangan game dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk mereka," tuturnya.
"CODI sudah banyak membangun kolaborasi di industri kreatif. Seperti modeling, crafting, dan fashion. Kami sangat senang akhirnya juga bisa membangun kolaborasi di industri game. Semoga teman-teman penyandang disabilitas juga jadi lebih semangat untuk mempelajari hal baru dan membangun karier," tutup Sugiharto.
Sementara CEO dari Game Level One Felix Ramli menambahkan, peserta pelatihan ini akan mendapatkan keterampilan yang mencakup pemahaman tentang pengujian permainan, laporan bug, komunikasi efektif, dan kolaborasi tim.
Selain itu, program ini juga membuka pintu bagi mereka untuk bekerja secara profesional di industri game, memberikan pengalaman kerja berharga yang dapat meningkatkan peluang mereka di masa depan.
"Harapan kami, kolaborasi ini membantu mengubah persepsi masyarakat tentang penyandang disabilitas dan kemampuan mereka," jelasnya.
"Melalui kerja sama yang positif ini, CODI dan GLO ingin menunjukkan ke perusahaan-perusahaan lain bahwa penyandang disabilitas juga dapat memiliki kesempatan karir yang baik dan bisa memberikan kontribusi yang berarti dalam industri yang kompetitif," pungkasnya.
(maf)
tulis komentar anda