Bertemu IDCTA, Stafsus Presiden Dorong Inovasi Ramah Lingkungan

Sabtu, 08 Juli 2023 - 17:31 WIB
Stafsus Presiden, Diaz Hendropriyono berkunjung ke Indonesia Carbon Trade Association (IDCTA) di Jakarta, Jumat (7/7/2023). FOTO/IST
JAKARTA - Staf Khusus ( Stafsus) Presiden , Diaz Hendropriyono berkunjung ke Indonesia Carbon Trade Association (IDCTA) di Jakarta, Jumat (7/7/2023). Diaz hadir untuk menyampaikan target Presiden Jokowi terkait pengurangan emisi karbon dan pencapaian net-zero emissions.

Dalam kesempatan itu, Diaz menyampaikan harapan pada IDCTA untuk mendukung pelaku usaha ramah lingkungan pada banyak sektor agar mendapatkan keuntungan dari tindakan pengurangan maupun penyelamatan emisi karbon. Dengan begitu, dia menilai semakin banyak pelaku usaha yang terdorong untuk berkontribusi juga terhadap pengurangan emisi yang mana selaras dengan target pemerintah.

"Carbon trading bisa menjadi insentif bagi industri supaya ingin terlibat dan berkontribusi terhadap pengurangan atau penyelamatan emisi karena adanya keuntungan yang berpotensi didapatkan pelaku usaha," ujar Diaz dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/7/2023).



Bukan hanya pelaku usaha besar, Diaz juga menghendaki pelaku usaha skala UMKM dapat mendapatkan keuntungan dari adanya skema perdagangan karbon. Padahal, menurutnya, pelaku usaha skala UMKM dengan inovasi ramah lingkungan memiliki potensi dalam menyelamatkan timbulan emisi karbon.

"Pelaku usaha dengan inovasi ramah lingkungan skala UMKM seharusnya dapat dibantu juga untuk memanfaatkan mekanisme perdagangan karbon ini, misalnya dibantu dalam pengukuran dan penghitungannya," kata Diaz.

Dalam kesempatan yang sama, Chairman IDCTA, Riza Suarga menyampaikan, saat ini asosiasi yang berdiri sejak 2022 yang beranggotakan sekitar 40 perusahaan. Menurutnya, meskipun berasal dari banyak sektor, sebagian besar anggotanya bergerak di bidang perhutanan.

Selain itu, Riza juga memberikan beberapa masukan kepada Diaz, di antaranya permintaan para pelaku usaha agar bisa turut membantu Pemerintah mengakselerasi peluang pencapaian NDC melalui skema perdagangan karbon.

"Demand untuk karbon dari Indonesia dari dunia internasional itu sangat tinggi, dan Indonesia harus bisa mengambil peluang tersebut dari pada diambil oleh negara-negara lain," ujarnya.

Riza Suarga juga menyampaikan bahwa IDCTA optimis bahwa target Pemerintah mencapai enhanced NDC dapat tercapai dengan sukses pada 2030.
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More